Jakarta, Gontornews-– Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, Indonesia patut bersyukur karena kiprah Gontor dan alumninya di dunia pendidikan melahirkan alumni yang santun, ramah, menghadirkan Islam yang berkemajuan dan modern.
Hadirnya alumni Gontor di semua lini baik eksekutif, yudikatif, legislatif, pimpinan ormas, dan tokoh-tokoh masyarakat, menjadi jalan untuk menyebarkan nilai-nilai Gontor ke seluruh dunia.
Menurutnya, tersebarnya nilai-nilai Gontor ini hakatnya adalah wujud semangat perjuangan trimurti pendiri Gontor untuk menghadirkan 1.000 Gontor di Indonesia.
“Syaikh Al Azhar pernah menyampaikan hendaknya di Indonesia ada seribu Gontor dan ini belum sepenuhnya terlaksana. Maka dengan syukur ini adalah pintu masuk untuk mewujudkan cita-cita trimurti,” ungkapnya mengawali sambutan dalam acara Sujud Kesyukuran 90 tahun Gontor di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (28/5).
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, diantara nilai Gontor yang harus disebarkan adalah kedisiplinan yang tak kalah sekalipun dengan pendidikan militer.
“Sekarang terjadi darurat moral, darurat kejahatan anak-anak, darurat mental dan lain sebagainya, kalau saja pola yang dilakukan di Pondok juga dilakukan negeri ini tentu berbagai macam kedaruratan tersebut bisa tertanggulangi,” ujarnya.
Penegakan kedisiplinan di Gontor tak pandang bulu, siapapun yang melanggar peraturan akan mendapat hukuman. Adanya peraturan kedisiplinan di pondok juga menghilangkan kerusakan moral dan tawuran antar santri.
Di samping itu, lanjut Hidayat, Gontor juga menanamkan semangat ukhuwah Islam, di atas untuk semua golongan, dan nilai-nilai kemajemukan lainnya yang dibutuhkan bangsa ini.
Nilai-nilai tersebut tetap dilaksanakan alumninya baik sebagai Pimpinan NU, Muhammadiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, ikadi, MIUMI, di parpol dan dimana pun alumninya berada.
“Gontor selalu mengajarkan dimanapun kita berada jangan pernah lupa tentang nilai-nilai Islam.
Islam di Gontor bukan Islam yang mengajarkan terorisme,” paparnya.
Islam yang diajarkan Gontor, lanjut Hidayat, menghadirkan prilaku yang moderat, solutif, bukan fanatisme buta apalagi teroris. Gontor mengajarkan Islam yang ukuwah dan membawa kemajuan peradaban.
Untuk itulah Hidayat mengusulkan agar alumni di Jakarta mengadakan kajian mingguan atau bulanan di Masjid Istiqlal, sehingga nilai-nilai Gontor bisa tersebar ke seluruh dunia.
Cara Gontor mendidik santri tidak hanya melalui pelajaran di kelas tapi melalui berbagai kegiatan. “Dulu kami diajarkan menyebarkan nilai-nilai pondok kepada masyarakat luas melalui kegiatan, pengajian dan kajian,” tandasnya. [Muhajir/DJ]