Istanbul, Gontornews — Kepala Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memuji Turki karena memberikan kesempatan kepada para pengungsi Suriah untuk mendapatkan izin kerja.
Menjelang KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul, Direktur Jenderal ILO Guy Ryder berbicara mengenai situasi pengungsi kepada Kantor Berita Anadolu, Senin (24/5).
“Ada pelajaran berharga bahwa Eropa harus belajar dari masalah ini. Turki adalah salah satu negara dengan kebijakan pintu terbuka. Eropa harus mengambil pelajaran ini,” kata Ryder.
Turki telah mengadopsi kebijakan pintu terbuka terhadap pengungsi Suriah pada tahun 2011, dan membuka perbatasannya bagi mereka yang melarikan diri dari perang saudara. Turki sekarang menampung sekitar 3 juta pengungsi.
“Saya melihat kegagalan besar Eropa karena belum menentukan sikap pada krisis pengungsi ini,” ujar Ryder.
Dia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang hak-hak pengungsi di Turki. “Pada akhir Januari, Pemerintah Turki mengeluarkan peraturan untuk memberikan izin kerja kepada para pengungsi yang berada di Turki,” katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah dan agen tenaga kerja tengah mengembangkan kapasitas mereka, dan mengumpulkan informasi tentang profesi yang tepat bagi para pengungsi.
Ryder mengatakan, semua pengungsi memiliki satu permintaan yang sama yaitu kembali ke negaranya. “Mereka semua ingin kembali ke rumah mereka dengan aman, menyekolahkan anak-anak, dan bisa bekerja,” ujarnya.
Ia mengatakan, lebih dari 60 juta orang telah mengungsi karena konflik dan kekerasan di dunia.
Pertemuan Tingkat Tinggi Kemanusiaan yang pertama kali akan digelar di Istanbul ini menjadi kesempatan untuk mengundang negara lain bergabung dan berbagi beban berkaitan dengan pengungsi.
“Sekjen PBB Ban Ki-moon akan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menanggung beban bersama. Ini bukan masalah dua atau tiga negara. Tapi masalah dunia,” tandas Ryder. [Fathurroji/Rus]