Jakarta, Gontornews—Tak lama lagi Indonesia akan memiliki satelit militer untuk mendukung tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjaga kedaulatan Indonesia. Kepemilikan ini menyusul rencana pemerintah untuk membeli satelit komunikasi militer dari Airbus Defence and Space, dalam program pengadaan senilai 849,3 juta dolar Amerika Serikat.
Jika satelit komunikasi militer Indonesia ini beroperasi, semua komunikasi TNI akan dilakukan memakai satelit militer ini. Sementara ini, Komisi I DPR telah menyetujui pengajuan anggaran oleh Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI.
Seperti dilansir dari laman IHS Janes, Kamis (30/6), satelit komunikasi militer Indonesia itu akan beroperasi pada frekuensi L-Band dan ditargetkan meluncur pada 2019 nanti. Spesifikasi dan karakteristik satelit itu juga akan dikembangkan dan menyesuaikan dengan keperluan operator dan institusi Indonesia.
Satelit komunikasi militer Indonesia itu akan dialokasikan pada koordinat 123 Bujur Timur, sebagaimana jatah penempatan satelit bagi Indonesia oleh Uni Telekomunikasi Internasional. Koordinat itu sebelumnya ditempati satelit Garuda-1 yang dimiliki Asia Cellular Sattellite, yang telah digeser karena sejumlah ketidakberesan sistem.
Pembiayaan satelit militer Indonesia itu akan berlangsung dalam skema tahun jamak selama lima tahun. Dengan didukung satelit militer, kekuaran TNI akan semakin meningkat dan menambah kemampuan, khususnya dalam bidang komunikasi melalui satelit. [Ahmad Muhajir/DJ]