Sumenep, Gontornews — IDIA (Institut Dirasat Islamiyah Al-Amien) Prenduan, Sumenep, Madura, sukses menggelar upacara wisuda secara daring dan luring. Wisuda kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena diperuntukkan dua angkatan sekaligus. Sebab pada angkatan sebelumnya, IDIA Prenduan tidak menggelar prosesi wisuda dikarenakan situasi pandemi. Keputusan itu diambil untuk menekan rantai penyebaran COVID-19 dan sebagai tindakan antisipatif.
Wisuda secara daring dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan secara live streaming di kanal Youtube IDIA Prenduan. Sementara wisuda secara luring dilaksanakan di Gedung Serba Guna TMI Putri Al-Amien Prenduan.
Rektor IDIA Prenduan, Dr KH Muhtadi Abdul Mun’im MA menyatakan, wisuda merupakan momentum bagi para wisudawan/wisudawati untuk senantiasa mengingat bahwa wisuda ini bukanlah purna tugas bagi seorang akademisi. Melainkan awal mula dari sekian banyaknya tugas yang akan dihadapi di masa-masa yang akan datang.
Melanjutkan arahan Rektor IDIA Prenduan, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Dr KH Ahmad Fauzi Tidjani MA mengingatkan kepada para wisudawan/wisudawati beserta para walinya agar menjadikan ilmu yang diperoleh selama empat tahun tidak menjadi sia-sia. “Kepada bapak dan ibu mudah-mudahan setelah kembali ke rumah bukan memikirkan bagaimana mencari jodoh, tapi bagaimana mengamalkan ilmu anak-anaknya,” pesannya.
Acara wisuda alumni IDIA tahun akademik 2019/2020 M dan 2020/2021 M pada Kamis (1/4) itu pun kemudian ditutup dengan doa yang dibacakan oleh KH Fauzi Rosul Lc. Sebelumnya, pada Rabu (31/3), wisuda kepondokan program intensif IDIA Prenduan juga sukses diselenggarakan Geserna TMI Putri Al-Amien Prenduan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 72 orang dari program intensif yang terdiri dari 30 wisudawan dan 42 wisudawati. Wisuda kepondokan ini merupakan agenda yang khusus diselengggarakan untuk mahasiswa dan mahasiswi program intensif, setelah mengikuti beberapa rangkaian kegiatan ke-niha’i-an.
Wisuda kepondokan ini dirangkai juga dengan acara tasyakuran Jam’iyatul Qurra’ Wal Hufadz. (JQH) serta turut dihadiri oleh jajaran majelis kiai Ponpes Al-Amien Prenduan, rektor IDIA Prenduan, para mudir, wali wisudawan/wisudawati dan seluruh civitas akademika IDIA Prenduan.
Kepada Gontornews.com, Rabu (7/4), KH Fauzi Tidjani menjelaskan bahwa untuk sarjana jenjang Strata Satu ada tiga program yang ditawarkan. Pertama, paket intensif yakni bagi mahasiswa/mahasiswi yang ikut mondok langsung sambil kuliah. Maka mereka ini diharuskan untuk mengabdi minimal setahun setelah wisuda.
Kedua, paket plus ditujukan bagi mereka yang mengabdi di lembaga-lembaga di bawah naungan Ponpes Al-Amien sambil kuliah. Maka mereka tidak diharuskan untuk mengabdi setelah prosesi wisuda. Sedangkan ketiga, paket reguler yakni bagi para mahasiswa/mahasiswi yang hanya kuliah saja. “Maka mereka pun diperbolehkan untuk langsung terjun ke masyarakat,” pungkas Kiai Fauzi. [Edithya Miranti]