Jakarta, Gontornews — Akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapuskan kebijakan yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengenai Full Day School.
Keputusan itu dibuat Jokowi usai bertemu dengan Muhadjir dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma’ruf Amin di Istana, Senin (19/6).
Dalam jumpa pers kepada wartawan, Ma’ruf Amin mengatakan, “Presiden merespons aspirasi yang berkembang di masyarakat dan memahami apa yang jadi keinginan masyarakat dan ormas Islam. Oleh karena itu, Presiden akan melakukan penataan ulang terhadap aturan itu.”
Menurut Muhadjir, keputusan Jokowi juga berdasarkan pertimbangan dari respon negatif masyarakat yang berkembang saat wacana digalakkan. Sebagaimana kekhawatiran masyarakat, kebijakan full day school juga akan membunuh sekolah-sekolah nonformal, seperti madrasah dan pondok pesantren.
Presiden mengambil langkah untuk menata ulang terhadap regulasi itu sehingga Peraturan Menteri (Permen) akan menjadi Peraturan Presiden (Perpres). Dalam Perpres nantinya diatur penguatan madrasah diniyyah dan pondok pesantren, terutama untuk menangkal kemungkinan berkembangnya radikalisme dan terorisme, demikian keterangan pers dari Istana yang diterima wartawan.
Perpres nantinya akan disusun oleh beberapa menteri seperti Mendikbud, Menag, Mendagri dan beberapa perwakilan ormas di Indonesia. [Fathurroji]