Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Hal ini mempengaruhi banyak bidang dan sektor, salah satunya pengaruh pada sektor pertanian. Produktivitas pertanian sangat dipengaruhi oleh unsur iklim. Pengaruh kegagalan panen, juga kualitas tanaman dapat menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi.
Budidaya tanaman adalah suatu teknik dalam usaha pembibitan tanaman dengan cara tertentu. Dalam budidaya tanaman banyak sekali faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman terkait, salah satunya intensitas cahaya. Intensitas cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pertumbuhan tanaman atau spesifiknya dalam proses fotosintesis pada tanaman.
Proses fotosintesis harus mendapatkan pencahayaan yang optimal agar berjalan secara optimal juga. Ketidakpastian cuaca sangat mempengaruhi hal tersebut, sehingga penulis memikirkan hal alternatif yang dapat menggantikan cahaya matahari agar fotosintesis pada tanaman dapat berjalan meskipun cuaca tidak mendukung. Oleh karena itu kita perlu membuat cahaya buatan sehingga proses fotosintesis tidak terganggu dan dapat tetap berjalan secara optimal.
Menurut Andor (2020), cahaya matahari merupakan sumber cahaya utama di alam. Cahaya adalah aliran foton, yang berarti cahaya juga membawa suatu bentuk energi. Cahaya tampak merupakan radiasi elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Spektrum elektromagnetik memiliki panjang gelombang yang beragam mulai dari gelombang radio hingga sinar gama. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 nm hingga 700 nm.
Grow light adalah sumber cahaya buatan yang dirancang untuk membantu laju pertumbuhan tanaman dengan memancarkan sprektrum elektromagnetik yang tepat untuk proses fotosintesis. Dengan grow light kita bisa mendapatkan cahaya yang hampir mendekati dengan cahaya matahari.
Pada umumnya cahaya matahari berasal dari tujuh warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu), akan tetapi terlihat seperti putih di mata kita dikarenakan terjadi pembelokan arah rambat cahaya (pembiasan) sehingga mata kita hanya dapat melihat warna putih dari tujuh warna terkait. Terlebih lagi untuk fotosintesis tidak semua warna cahaya matahari dapat diserap oleh tanaman. Hal ini karena klorofil lebih banyak menyerap cahaya berwarna merah dan biru, ini yang membuat proses fotosintesis berjalan optimal, akan tetapi warna lain juga tetap dibutuhkan walaupun tidak sebanyak warna biru dan warna merah. Kualitas cahaya sangat penting ketika cahaya buatan ditujukan untuk pertumbuhan laju tanaman.
Klorofil dapat menyerap panjang gelombang merah (600-700 nm) sampai biru (400-500 nm) sehingga lampu yang dirancang untuk pertumbuhan tanaman harus memancarkan panjang gelombang terkait.
Dengan adanya grow light berwarna warm white atau cool white (mendekati warna cahaya matahari) kita dapat melakukan fotosintesis yang optimal meskipun di dalam ruangan dikarenakan hasil cahaya yang dihasilkan akan konstan sesuai dengan waktu pencahayaan yang diperlukan oleh tanaman terkait. Selain hasil fotosintesis yang optimal, laju pertumbuhan pun akan lebih cepat dan pastinya kualitas tanaman akan lebih baik karena pencahayaan yang optimal yang diberikan dari grow light.
Grow light di sini merupakan lampu yang memberikan intesitas cahaya yang bersumber dari lampu LED. Menurut Restiani et al (2015) menggunakan lampu LED memiliki banyak keuntungan, yakni spektrum cahaya kecil, lalu konsumsi daya listriknya lebih rendah dibandingkan dengan lampu neon dan lampu pijar, serta panas yang dihasilkan dari lampu LED lebih rendah dibandingkan dengan jenis lampu yang lain. Hal ini membuat pengunaan grow light sebagai sumber cahaya buatan dapat dibilang cukup efektif untuk meningkatkan kualitas tanaman yang lebih baik.[]
References:
Andor. (2020). An overview of the properties of light (Oxford Instruments). https://andor.oxinst.com/learning/view/article/what-islight. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2020.
Restiani R, Roslim DI, Herman. (2014). Karakter morfologi ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) hijau dari Kabupaten Pelalawan. JOM FMIPA 1 (2): 619-623.