Christchurch, Gontornews — Prosesi pemakaman korban penembakan masal di masjid Al-Noor Christchurch, Selandia Baru, tahap pertama, berlangsung pada hari Rabu (20/3). Enam dari 50 korban tewas akibat tembakan masal di hari Jum’at (15/3) itu dimakamkan di Memorial Park Cemetery, Christhchurch, Selandia Baru.
Hadir dalam pemakaman kali ini, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinde Ardern, sejumlah keluarga korban serta ratusan warga yang berkenan menghadiri momen emosional tersebut. Salah seorang keluarga korban, Gulshad Ali menuturkan bahwa prosesi pemakaman korban menjadi salah satu momen emosional bagi dirinya.
“Saat melihat jenazah diturunkan jadi waktu yang sangat emosional bagi saya,” kata Gulshad Ali yang datang jauh-jauh dari Auckland untuk menghadiri prosesi pemakaman korban penembakan teroris jelang Sholat Jum’at yang dilakukan oleh pria berkewarganegaraan Australia, Brenton Tarrant, itu.
Pemerintah Selandia Baru merilis bahwa mayoritas korban penembakan berasal dari sejumlah negara Islam seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia, Afghanistan dan Bangladesh. Sedangkan salah seorang korban termuda yang tewas berasal dari keluarga pengungsi asal Somalia. Korban termuda baru berusia 3 tahun.
“Saya tidak dapat memberi tahu anda betapa sulitnya (menghadapi kenyataan ini). Sebuah keluarga datang ke sini untuk mencari keselamatan dan seharusnya mereka aman tinggal di sini,” ungkap PM Selandia Baru, Jacinde Ardern sebagaimana dilansir Reuters.
Sebagai bentuk dukungan terhadap umat muslim, Pemerintah Selandia Baru berencana untuk menyiarkan kegiatan sholat Jum’at secara nasional serta menyerukan pengheningan cipta selama 2 menit pada hari Jum’at.
“Ada keinginan untuk menunjukkan dukungan bagi komunitas Muslim ketika mereka kembali ke masjid di hari Jum’at,” pungkas Ardern. [Mohamad Deny Irawan]