Kuala Lumpur, Gontornews — Meski didera skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Pemerintah Malaysia optimis pertumbuhan ekonomi bisa berada di angka 5 persen per tahun.
Sebelumnya, Pemerintah Malaysia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5-6,0 persen pada tahun 2018 sebelum akhirnya merevisi targetnya menjadi 5 persen akibat skandal 1MDB.
“Kami ingin melihat pengurangan hutang selama 3 tahun dan pada saat yang sama, kami dapat melunasi hutang-hutang ini,” ungkap Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng sebagaimana dilansir Reuters.
“Kita akan melakukan rasionalisasi biaya,” tambah Lim.
Sebagaimana diketahui, Departemen Kehakiman (Departement of Justice/DOJ) Amerika Serikat mengatakan bahwa skandal 1MDB menyebabkan negara kehilangan sekitar 4,5 miliar dolar AS atau sekitar 66.7 triliun rupiah (kurs 1$ = Rp 14.835,-) akibat penyalahgunaan dana pemerintah serta jabatan.
Akibat skandal tersebut, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak disebut-sebut terlibat karena terindikasi menerima kucuran dana miliaran dolar di rekening pribadinya. Meski demikian, Najib Razak membantah tuduhan tersebut.
Sejak terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Mei lalu, politisi senior Mahathir Mohamad, perdana menteri pengganti Najib Razak, langsung mengeluarkan kebijakan untuk memantau sejumlah proyek yang terkait dengan skandal 1MDB maupun investasi-investasi asing ang berpotensi merugikan bagi Malaysia di masa mendatang.
Selain itu, Mahathir juga mencabut aturan pajak barang dan jasa karena dinilai tidak populer di masyarakat. “Ini menyakitkan, tetapi itu perlu. Saya bersedia menjadi menteri keuangan yang tidak populer dalam sejarah Malaysia,” pungkas Lim. [Mohamad Deny Irawan]