Jakarta, Gontornews — Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro, menghadiri halal bihalal IAEI di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/7) malam. Acara silaturahmi IAEI tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia sekaligus memperkenalkan World Islamic Forum (WIEF) ke-12 yang akan berlangsung pada 2-4 Agustus di Jakarta Convention Centre.
Forum ini nantinya akan menyediakan wadah untuk pelaku pengambil keputusan dari sektor swasta maupun publik dan juga bagi kalangan usaha untuk membangun jaringan usaha. Pertemuan WlEF ke-12 ini nantinya akan menaruh perhatian besar dalam menciptakan jembatan kerjasama bagi para pengusaha.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, salah satu strategi keuangan dan arah kebijakan Indonesia sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019) adalah membangun arsitektur keuangan Syariah yang akan menjadi roadmap dan panduan dalam mengembangkan standar dan pengelolaan keuangan Syariah.
“Untuk mencapai ini, kita perlu bekerjasama dengan para ahli serta pelaku keuangan dan ekonomi Syariah dari seluruh dunia untuk mempelajari praktik-praktik terbaik, maupun perkembangan-perkembangan keuangan dan ekonomi Syariah terkini,” kata Bambang.
Ia pun mengingatkan kalangan usaha dapat memanfaatkan pertemuan ini. Terutama dalam transfer ilmu pengetahuan sektor ekonomi syariah. “Kesempatan ini ada dalam Forum WlEF ke-12 yang akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia dengan menghadirkan para pemimpin pemerintahan, pemimpin industri, akademisi, tenaga ahli, pelaku usaha profesional dan manager korporasi yang nantinya akan berbagi ilmu dan praktik terbaiknya guna memformulasikan dan membentuk strategi serta arah kebijakan yang sesuai dan tepat untuk memperkuat keuangan dan ekonomi Syariah lndonesia,” papar Bambang.
Program WIEF ke-12 tentang keuangan Syariah nantinya akan terdiri dari dua sesi. Di sini, akademisi dan tenaga ahli dalam industri akan berkumpul untuk membahas isu-isu dan tantangan terkini. Sesi pertama berupa Industry Hardtalk. Pada sesi ini para panelis akan membahas cara menambal gap pembiayaan pembangunan infrastuktur dan telaah lebih dalam mengenai potensi sukuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, sesi kedua adalah diskusi panel tentang cara menghubungkan keuangan syariah dengan sektor usaha halal. Para panelis akan membahas lebih jauh tentang dukungan keuangan Syariah dalam pengembangan usaha di berbagai sektor usaha halal. [Muhammad Khaerul Muttaqien/Rus]