Islamabad, Gontornews — Menteri Hukum Pakistan, Faroug Naseem, mengundurkan diri dari posisinya, Selasa (26/11). Pengunduran diri Naseem disinyalir terkait dengan putusan Mahkamah Agung Pakistan yang memperpanjang masa jabatan Panglima Militer Pakistan, Qamar Javed Bajwa.
Naseem, menurut staf khusus Perdana Menteri, Shahzad Akbar, mengundurkan diri secara sukarela karena dianggap tidak mampu mewakili pemerintah dalam menanganai masalah perpanjangan jabatan kepala militer.
Menteri Perkeretapaian, Sheikh Rashid Ahmad, memastikan bahwa pengunduran diri Naseem sudah mendapatkan persejutuan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.
βMenteri Hukum telah mengajukan penguduran diri kepada Perdana Menteri Imran Khan dan ia akan mewakili pemerintah dalam kasus masa jabatan kepala militer di Mahkamah Agung,β ungkap Sheikh Rashid sebagaimana dilansir Anadolu.
Sebelumnya, pada 19 Agustus 2019, Perdana Menteri Imran Khan menyetujui perpanjangan masa jabatan Gen Bajwa, panggilan Qamar Javed Bajwa, selama tiga tahun ke depan. Hal ini dilakukan menyusul hampir masuknya masa pensiun Bajwa pada 29 November 2019 mendatang.
Demi merealisasikan putusan tersebtu, kabinet federal Pakistan mengubah aturan angkatan darat dengan memasukkan pasal perpanjangan masa jabatan kepala militer. Tetapi, Mahkmah Agung tidak sepakat dengan perubahan tersebut dan mengatakan bahwa aturan tersebut tidak mengatur perihal perpanjangan masa jabatan kepala tentara.
Akan tetapi, menurut Menteri Pendidikan federal, Shafqat Mehmood, Perdana Menteri memiliki hak prerogatif untuk memperanjang jabatan kepala militer.
Mehmood menambahkan bahwa perpanjangan Gen Bajwa dilakukan menyusul meningkatkan situasi regional dimana India, dalam sejumlah kesempatan, berkonflik dengan Pakistan. India menyerang Balakot dengan melintasi garis kontrol perbatasan awal tahun 2019. India juga telah memberlakukan jam malam di Kashmir. Terakhir, India mengancam akan memblokir persediaan air ke Pakistan. [Mohamad Deny Irawan]