Jakarta, Gontornews — Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan, umat Islam tidak perlu terprovokasi atas tragedi teror yang terjadi di Bandara Ataturk Istanbul, Turki, Selasa (28/6) malam.
“Masalah pengemboman adalah urusan dalam negeri Turki, jangan terprovokasi,” ujar Mu’ti dalam rilisnya, Rabu (28/6).
Muhammadiyah juga mengecam keras tragedi yang menewaskan puluhan warga Turki dan asing itu, dan menyebutnya sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan.
“Apapun alasannya dan siapapun pelakunya, membuat kerusakan dan membunuh manusia yang tidak berdosa adalah perbuatan yang bertentangan dengan agama manapun, terutama Islam,†ujarnya.
Agama Islam, menurutnya, merupakan agama yang cinta damai dan mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa menebarkan perdamaian.
Ia juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa kepada Pemerintah Turki dan para korban.
“Semoga Pemerintah Turki segera menangkap pelaku dan jaringannya serta memberikan hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya.
Menurutnya, terjadinya beberapa kali serangan bom di Turki disebabkan beberapa kemungkinan. Pertama, kebangkitan kelompok fundamentalis dan separatis. Kelompok itu, menurut dia, antara lain berasal dari ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dan simpatisannya.
Kedua, lanjut Mu’ti, dibukanya kembali hubungan diplomatik Turki dengan Israel.
“Banyak kalangan di dalam negeri yang kecewa dengan langkah politik Pemerintah Turki,” kata Mu’ti.
Sebagai informasi, tiga pelaku melepaskan tembakan dan kemudian meledakkan diri di Bandara Internasional Ataturk Istanbul. [Ahmad Muhajir/Rus]