Ponorogo, Gontornews — Memasuki usia 100 tahun, Pondok Modern Darussalam Gontor mulai mempersiapkan warisan atau legacy untuk bangsa Indonesia. Ketua peringatan 100 tahun Gontor, Prof Dr KH Hamid Fahmy Zarkasyi menjelaskan bahwa dalam rentang 3 tahun mendatang, Gontor akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang bermanfaat dan kelak menjadi warisan bagi bangsa Indonesia.
“Jika dihitung 100 tahun, mulai 12 Rabiul Awal 1345 hijriyah, maka peringatan 100 tahun secara hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal 1445,” kata Ketua peringatan 100 tahun Gontor, Prof Hamid, saat mengucapkan pidato pembukaan Sujud Syukur dan Pembukaan Peringatan 100 Tahun Gontor di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) Gontor, Rabu 27 September 2023.
“Namun menurut penanggalan Masehi, 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor masih harus menunggu tiga tahun lagi, yaitu tahun 2026. Untuk itu, sesuai dengan keputusan Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, peringatan dan kesyukuran 100 Tahun Gontor diawali pada 12 Rabiul Awal 1445 bertepatan dengan 27 September 2023 dan akan berlangsung selama tiga tahun hingga 20 September 2026 mendatang,” sambungnya.
Pria yang juga mengemban amanah sebagai Rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor tersebut menjelaskan bahwa acara ini juga merupakan kick-off dan mukaddimah peringatan 100 Tahun Gontor. Bahkan, dalam rentang tiga tahun masa peringatan ini, Prof Hamid berharap kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat menjadi legacy luas bagi masyarakat.
“Selama tiga tahun yang akan datang acara akan diisi dengan berbagai kegiatan, yang secara garis besar akan meninggalkan legasi bagi generasi mendatang,” ucap salah seorang putra pendiri PMDG KH Imam Zarkasyi tersebut.
Salah satu acara yang diluncurkan pada hari yang sama yaitu seremoni penulisan mushaf Gontor yang dilakukan oleh kader Gontor, Ustadz Muhammad Nur, yang telah memperoleh sanad dari pakar khat asal Kerajaan Maroko sekaligus juri kaligrafi internasional, Syekh Belaid Hamidi.
“Pada hari ini akan dimulai penulisan mushaf Al-Qur’an, Mushaf Gontori yang akan ditulis oleh kader Pondok Modern Darussalam Gontor, Muhammad Nur MA , didampingi oleh Sheikh Belaid Hamidi. Beliau adalah khathat berasal dari Kerajaan Maroko dan seorang Dewan Juri Kaligrafi Internasional di IRCICA dan tercatat telah menulis mushaf sebanyak delapan kali,” tutup Prof Hamid. [Mohamad Deny Irawan]