Windhoek, Gontornews — Pemerintah Nambia, Sabtu (23/10/2021), menangguhkan sementara penggunaan vaksin Sputnik-V asal Rusia. Mereka berdalih bahwa penangguhan sementara vaksin Sputnik terjadi seiring dengan dugaan penularan virus HIV Aids seorang pria pasca vaksinasi.
Panel ahli kesehatan Afrika sedang mempelajari laporan tentang efek negatif vaksin Sputnik pada Sabtu. Akibatnya, sejumlah negara di Afrika, termasuk Nambia memutuskan untuk menagguhkan sementara penggunaan vaksin Sputnik-V sampai rilis hasil penelitian beredar.
“Keputusan in berangkat dari kewaspadaan bahwa ada seorang pria penerima Sputnik V yang mungkin berisiko lebih tinggi tertular HIV,” ungkap pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Namibia tertanggal 22 Oktober 2021.
Penangguhan vaksin di Nambila terjadi beberapa hari setelah regulator produk kesehatan Afrika Selatan menolak penggunaan vaksin Sputnik-V asal Rusia. South Africa Health Product Regulatory Authority (SAHPRA) mengklaim bahwa Sputnik-V meningkatkan risiko penularan HIV antar pria.
“Penggunaan vaksin Sputnik-V di Afrika Selatan, dengan prevalensi dan insiden HIV yan tinggi, dapat meningatkan risiko laki-laki penerima vaksin untuk tertular HIV,” kata SAHPRA dalam keterangan resmi yang dilansir Wion News.
Perusahaan yang memproduksi vaksin Sputnik-V, Gamaleya Center, telah menampik laporan tersebut seraya menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar. Gamaleya bersumpah akan membawa bukti-bukti untuk memastikan bahwa klaim SAPHRA salah.
“Spekulasi mengenai hubungan antara vaksin vektor adenovirus tipe 5 dan penularan HIV pada kelompok berisiko tinggi terjadi pada penelitian berskala kecil,” ungkap pernyataan Gamaleya.
Reuters menjelaskan bahwa kedua negara, Namibia dan Afrika Selatan, telah mengambil keputusan ini karena tingkat tingginya prevalensi HIV.
Gamaleya kembali menegaskan bahwa vaksin Sputnik-V merupakan vaksin teraman dan memiliki efikasi yang baik untuk melawan virus Covid-19. Gamaleya menjelaskan vaksin Sputnik V telah menjalani 250 uji klinis dan 75 publikasi internasional yang membuktikan bahwa keamanan vaksin.
“Sputnik-V tetap menjadi salah satu vaksin teraman, paling efisien untuk melawan Covid-19 dan sudah digunakan secara global,” tutup Gamaleya. [Mohamad Deny Irawan]