Makassar, Gontornews– Olimpiade Sains dan Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI) untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Ajang yang berlangsung di Makassar, 14-16 November 2019, itu diikuti 646 mahasiswa dan dosen rumpun ilmu sains dan teknologi dari UIN dan IAIN seluruh Indonesia.
Sebanyak 519 mahasiswa ikut lomba sains, terdiri atas bidang matematika (176), fisika (93), kimia (68), dan biologi (182). Sebanyak 13 peserta ikut lomba karya inovasi dosen, dan sisanya ikut lomba karya inovasi dosen dan mahasiswa (114).
“Seleksi OSKI dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kampus PTKI masing-masing yang telah diselenggarakan serentak pada tanggal 30 Oktober 2019 yang lalu, dan tingkat Nasional diselenggarakan di Makasar pada tanggal 14-16 Nopember 2019,” papar Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dilansir dari laman kemenag.go.id.
OSKI 2019 dibuka Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim. Menurutnya, pasca transformasi kelembagaan PTKI menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), sejumlah program studi dan keilmuan berbasis rumpun sains dan teknologi telah berkembang dengan pesat.
“Oleh karenanya, tuntutan PTKI saat ini adalah di samping mampu melahirkan sarjana yang ahli di bidang keislaman, juga ahli di bidang sains dan teknoligi,” tuturnya.
OSKI 2019, kata Arskal, hadir sebagai wujud nyata atas implementasi khittah PTKI yang berorientasi pada integrasi keilmuan.
“Sejumlah cabang sains dan karya inovasi yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan PTKI se-Indonesia dikompetisikan secara terbuka, jujur dan sportif,” pesannya.
Selain sejumlah mata-mata lomba, dalam olimpiade itu juga diadakan pameran yang merupakan kreativitas dan temuan para peserta dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.[]