Palembang, Gontornews — Dalam delapan bulan terakhir, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan 11 paket kebijakan ekonomi. Bagaimana dan seberapa efektif paket regulasi ini berjalan, pemerintah mulai melakukan evaluasi.
Deputi Menko Perekonomian Eddy Putra Irawady menjelaskan, berdasarkan hasil verifikasi dan pemantauan per awal April 2016, pemerintah telah merampungkan 169 regulasi atau 87 persen dari 195 regulasi. Namun, ada 16 (8%) regulasi yang masih dalam proses pembahasan, dan 10 (5%) regulasi yang dikeluarkan dari Paket Kebijakan Ekonomi.
Secara umum, tambah Deputi Koordinasi Bidang Industri dan Perniagaan Kemenko Perekonomian, paket kebijakan ekonomi disambut dan direspon positif oleh dunia usaha dan masyarakat. Namun, untuk melihat dampak dari setiap paket I sampai XI, pemerintah meningkatkan sosialiasi dan mulai melakukan evaluasi menyeluruh.
Salah satunya melalui diseminasi dan klinik bisnis. “Klinik bisnis bertujuan untuk berdiskusi secara rinci tentang Paket Kebijakan Ekonomi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan, agar implementasinya terlaksana secara efektif dilapangan,†kata Eddy saat membuka Diseminasi dan Implementasi Kebijakan Perekonomian Nasional dan Klinik Bisnis di Palembang (18/4).
Deputi Menko Perekonomian menjelaskan, dengan klinik bisnis ini diharapkan menjadi sarana berkomunikasi bagi kalangan dunia usaha dengan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyangkut kegiatan usaha termasuk peningkatan ekspor.
Adapun kegiatan diseminasi dan implementasi Paket Kebijakan Ekonomi dan Klinik Bisnis akan dilakukan di tiga tempat yaitu Palembang untuk wilayah Barat, Balikpapan untuk wilayah Tengah, dan Lombok untuk wilayah Timur.
Adanya klinik bisnis ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang mendalam serta menciptakan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha dan akademisi tentang Paket Kebijakan Ekonomi. Selain itu, juga sebagai sarana pemerintah untuk mengumpulan data yang cukup untuk bahan evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi secara periodik. [Muhammad Khaerul Muttaqin/Dedi Junaedi]