Jakarta, Gontornews –Â Pada tahun 2005, konsumsi energi terbesar digunakan untuk BBM sebesar 48 persen. Di tahun yang sama, sebanyak 23 persen dari total CO2 yang dihasilkan dari sektor energi, berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu total emisi CO2 yang dihasilkan pada tahun 2010 sebanyak 60 juta Ton.
Selanjutnya, terjadi ketidakmerataan konsumsi BBM untuk transportasi 90 persen transportasi darat, 6,9 persen laut, 2,4 persen udara, serta 1 persen kereta api. “Indonesia perlu beralih ke transportasi publik. Salah satunya adalah dengan pembangunan infrastruktur perkeretaapian,†tegas Bambang Prihartono, Direktur Transportasi PPN/Bappenas dalam seminar bertajuk “Role of climate friendly transport system in promoting inclusive growth†di Jakarta Convention Center (15/05), yang merupakan salah satu rangkaian dari Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) ke-41 yang dikutip laman kemenkeu.go.id.
Selain akan meningkatkan pembangunan infrastruktur perkeretaapian, pemerintah akan fokus pada dua sektor transportasi lain, yaitu Bus-based Mass Transit (BRT) dan peningkatan kapasitas dan kualitas jalan raya. Rencana pembangunan ketiga jenis infrastruktur transpotasi perkotaan tersebut juga tidak hanya direncanakan di Jabodetabek, tapi juga akan digarap di berbagai kota lain. Sebagai contoh, BRT direncanakan akan dibangun pula di 34 kota besar lain seperti Semarang, Jogja, Solo, Gorontalo, hingga Ambon.[Muhammad Khaerul Muttaqien/DJ]