Tangerang, Gontornews — Pemeirntah melalui Kementerian Agama terus mendorong pesantren-pesantren untuk terus melakukan digitalisasi. Sebagai penunjang, Kemenag memberikan batuan 1.080 laptop dan diklat digitalisasi bagi 270 pesantren yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
“Pesantren harus melakukan adaptasi, karena hanya yang bisa beradaptasi yang memiliki keberlanjutan. Kalau tidak melakukan adaptasi akan ditelan zaman,” ungkap Plt Direktur PD Pontren Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, saat memberikan sambutan pada Transformasi dan Penguatan Layanan Data Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam, Rabu (20/12/2023).
Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu optimis dunia pesantren mampu beradaptasi dengan zaman. Pesantren, sambung Waryono, merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai kultur adaptif sehingga Kemenag berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Pesantren, lanjut Waryono, dapat membuat dan mengaktifkan kanal-kanal media yang mereka miliki untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Sebab, pesantren yang gencar melakukan publikasi akan semakin dikenal oleh masyarakat.
Pada saat yang bersamaan, pesantren perlu juga menyiapkan sumber daya manusia atau operator yang terampil untuk mengoperasikan teknologi.
“Operator itulah yang nantinya akan mempublikasikan hal-hal yang berkaitan dengan epsantren, seperti kitab apa yang dikaji, bagaimana profil kiainya dan lain-lain ke dalam kanal digital miliki pesantren,” ucap Waryono sebagaimana dilansir laman Kementerian Agama.
“Untuk itu, kami benar-benar mendorong pesantren untuk melakukan digitalisasi. Dan salah satu ikhtiar yang bisa kami lakukan dengan memberikan bantuan digitalisasi untuk pesantren,” tutupnya. [Mohamad Deny Irawan]