Washington, Gontornews — Para pemimpin G20 berjanji akan membayar pendistrbusian vaksin, obata-obatan, dan pengujian Covid-19 kepada negara miskin tertinggal. Tidak hanya itu, pertempuan G20, Ahad (22/11), juga menyepakati perpanjangan keringanan pembayaran hutang kepada negara-negara terkait.
βKami tidak akan menyisihkan upaya untuk memastikan akses kepada mereka terjangkau dan setara bagi semua orang,β kata pemimpin G20 dalam draf Komunike yang dilansir Reuters.
βKami mengakui bahwa peran imunisasi ekstensif sebagai barang publik global,β imbuh pernyataan resmi pertemuan G20.
Para pemimpin negara anggota G20 juga menyampaikan bahwa peningkatan ekonomi secara global mulai meningkat namun belum merata. Akibatnya, risiko penurunan ekonomi juga tinggi.
Karenanya, mereka berjanji untuk terus menggunakan semua perangkat kebijakan demi mendukung perlindungan kehidupan, pekerjaan dan pendapatan serta mendorong pembangunan multilateral demi memperkuat negara-negara dalam menghadapi krisis.
Sejauh ini, Uni Eropa telah menganggarkan 4,5 miliar dolar Amerik Serikat untuk membayar vaksin Covid-19 bagi negara-negara miskin. Pemimpin negara anggota G20 pun menyuarakan tentang pentingnya kreditor swasta bergabung dalam moratorium pembayaran hutang.
βTerdapat kurangnya partisipasi dari kreditor swasta. Kami sangat mendorong mereka berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat,β terang pernyataan Komunike G20.
Secara khusus, pemimpin negara G20 menyadari tantangan khusus negara-negara Afrika serta negara-negara berkembang yang terdiri dari kepulauan kecil. G20 pun berkomitmen untuk mendorong kesiapan global dalam menghadapi risiko pandemi selanjutnya yang mungkin datang. [Mohamad Deny Irawan]