Bogor, Gontornews — Generasi muda tonggak utama dalam membangun peradaban maju sebuah bangsa. Untuk mencetak generasi emas yang gemilang dan berprestasi, pendidikan keluarga memainkan peran penting sebagai lingkungan pertama yang akan membentuk mental karakter anak. Oleh karena itu —bagi keluarga Muslim— penanaman akidah, pemahaman syariah, serta pembentukan akhlak mulia bagi anak-anak harus dibiasakan sejak dini.
Menyadari pentingnya pendidikan syariah dalam keluarga, INSISTS Camp menawarkan suasana baru untuk rekreasi keluarga. Acara ini diselenggarakan oleh Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), sebuah lembaga kajian pemikiran dan peradaban Islam yang menaungi kaum intelektual Muslim dari berbagai kalangan di Indonesia. Acara yang berlangsung pada hari Sabtu-Ahad, 3-4 Agustus 2024, ini berlokasi di Richie’s Garden Resto & Villa, Jl. Gunung Batu, Bojong Koneng, Kec. Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Meskipun bertemakan keluarga, INSISTS Camp sarat dengan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan wawasan para peserta seputar nilai-nilai Islam dalam berkeluarga. Bertajuk “Merawat Keluarga Mencetak Generasi”, acara ini menghadirkan tamu istimewa al-Ustadz Asep Sobari, Lc, founder Sirah Community Indonesia (SCI) yang juga peneliti INSISTS, dan Prof Dr KH Hamid Fahmy Zarkasyi, MA.Ed, M.Phil, rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor) sekaligus Direktur Utama INSISTS.
Rentetan kegiatan INSISTS Camp dimulai pada Sabtu (3/8/2024) siang. Setelah check in ke kamar masing-masing, para peserta menyantap hidangan siang yang telah disediakan sembari mendengarkan welcoming speech dari al-Ustadz Dr Henri Shalahuddin, MIRKH, direktur eksekutif INSISTS. Dalam sambutannya, Ustadz Henri menghaturkan terima kasih kepada para peserta yang telah antusias berpartisipasi dalam acara ini.
Setelah bersantai sejenak, kegiatan dilanjutkan dengan shalat Ashar berjamaah kemudian Kajian Ba’da Ashar bersama Ustadz Asep Sobari. Kajian tersebut mengangkat judul “Potret Keluarga Ulama”, yang menjelaskan latar belakang beberapa keluarga Muslim yang telah berhasil melahirkan figur-figur penting dalam sejarah tradisi intelektual Islam. Meskipun sangat beragam, namun dari sekian keluarga tersebut dapat ditemukan benang merah yang menghubungkan kisahnya, yakni budaya cinta ilmu, pendidikan usia dini, serta pengorbanan harta yang tidak sedikit.
Jelang waktu Maghrib, para peserta kembali berkumpul di Onion Hall untuk menunaikan shalat berjamaah. Setelah mengimami jamaah, Ustadz Asep memberikan tausiyah dengan tajuk “al-Qur’an dan Keluarga”. Dalam kesempatan ini, Ustadz Asep menekankan pentingnya mendekatkan anggota keluarga dengan al-Qur’an sehingga mampu menghambakan diri secara kaffah kepada Allah Sang Pencipta. Usai tausiyah dan disambung dengan shalat Isya berjamaah, para peserta menikmati hidangan makan malam sembari bercengkerama dan diskusi hangat di antara mereka.
Kegiatan inti yang berlangsung pada malam harinya yaitu Special Talk bersama Profesor Hamid Fahmy Zarkasyi. Dalam sesi tersebut, Prof Hamid membawakan tema “Menanamkan Worldview Islam dalam Keluarga”. Prof Hamid menjelaskan pentingnya worldview Islam bagi setiap anak dan orangtua karena menjadi fondasi utama dalam membentuk cara berpikir, keyakinan, hingga tingkah laku seseorang.
Prof Hamid juga menjabarkan secara rinci bagaimana tahapan-tahapan untuk menanamkan worldview Islam dalam mendidik anak; dimulai dari usia 5-13 tahun yang berfokus pada aspek amal, kemudian periode remaja dan dewasa awal yang lebih didominasi oleh aspek ilmu, serta fase dewasa lanjutan yang harus dipadukan secara seimbang antara aspek ilmu-iman-amal.
Kegiatan hari kedua, Ahad (4/8/2024), diawali dengan shalat Shubuh berjamaah kemudian Kajian Ba’da Shubuh oleh Prof Hamid dengan tajuk “Dari Syariah Membangun Dzurriyyah Thayyibah”. Prof Hamid menguraikan bahwa ibadah-ibadah yang disyariatkan di rukun Islam tidak hanya bermakna ritual menggugurkan kewajiban saja, tetapi memiliki sisi-sisi penyucian jiwa atau tazkiah al-nafs. Dengan mengamalkan syariah secara ideal bahkan mencapai derajat ihsan, tentu akan menjadikan anak-anak sebagai dzurriyyah yang shalih dan shalihah serta senantiasa mendoakan kedua orangtuanya.
Sebagai rentetan akhir kegiatan INSISTS Camp, setelah sarapan bersama para peserta mengikuti penutupan acara yang dilangsungkan pada pukul 09.00 WIB. Dalam acara tersebut para peserta saling berbagi kesan mereka selama mengikuti seluruh kegiatan. Acara kemudian disusul dengan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba konten Instagram yang ditujukan sebagai syiar untuk acara ini. Setelah penutupan, acara diakhiri dengan sesi perfotoan bersama dan saling berpamitan antara peserta untuk kemudian melanjutkan perjalanan masing-masing. []