Kainji, Gontornews — Sebanyak 475 tersangka kelompok Boko Haram akan dikembalikan ke daerah asalnya untuk program ‘rehabilitasi’ sebelum dikembalikan kepada keluarganya. Demikian pernyataan Kementerian Kehakiman Nigeria, Ahad (18/2).
Mereka yang ditahan atau ditangkap karena dicurigai berasal dari Boko Haram atau telah menyembunyikan informasi tentang rencana atau keberadaan para pejuang kelompok itu.
“Namun, jaksa penuntut umum tidak dapat membuktikan tuduhannya. Oleh karena itu, tersangka dibebaskan,” kata pernyataan tersebut.
Proses pengadilan di Kota Kainji, di negara bagian Niger tengah, merupakan bagian dari fase kedua dari persidangan massal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap lebih dari 1.600 tersangka.
Beberapa kasus yang disidangkan pekan lalu melibatkan tersangka yang ditahan tanpa diadili sejak 2010.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah seorang perempuan muda dengan bayi berusia tiga bulan dari Borno State yang dibawa ke daerah kantong Boko Haram oleh kakaknya dan menikah dengan temannya saat berusia 11 tahun. Dia ditangkap pada tahun 2014 saat mencoba melarikan diri.
Pengadilan Kainji menghukum 20 anggota Boko Haram antara dua sampai 15 tahun penjara pekan lalu.
Ini termasuk hukuman 15 tahun kedua atas Haruna Yahaya (35), yang terlibat dalam penculikan lebih dari 200 siswi dari wilayah Chibok tahun 2014.
Awal pekan ini, dia dipenjara selama 15 tahun, namun pengadilan tersebut memberikan hukuman 15 tahun lagi pada hari Jumat. Hakim tersebut mengatakan, kedua hukuman tersebut akan berjalan berturut-turut.
Secara keseluruhan, sekitar 1.669 orang telah diproses dalam pengadilan massal yang dimulai pada bulan Oktober. Sebagian besar adalah laki-laki, tapi beberapa wanita dan anak-anak juga dipenjara.
Nigeria dikritik oleh kelompok hak asasi manusia karena telah menahan mereka selama bertahun-tahun tanpa diadili, atau bahkan berhubungan dengan seorang pengacara.
Setelah tahap pertama persidangan di bulan Oktober, 45 pejuang Boko Haram dijatuhi hukuman antara tiga sampai 31 tahun penjara, sementara sekitar 500 orang dibebaskan.
Lebih dari 20.000 orang terbunuh dan dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Nigeria timur laut sejak Boko Haram melancarkan pemberontakan pada tahun 2009 yang bertujuan mendirikan sebuah negara Islam.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari baru-baru ini mengatakan, era kekerasan Boko Haram “secara bertahap akan berakhir”. Namun, kelompok itu terus melancarkan serangan di bagian timur laut negara itu. [Rusdiono Mukri]