Jakarta, Gontornews – Ketokohan seseorang ternyata sangat berperan penting dalam mendudukkan wakil-wakil Indonesia di Dewan ICAO. Demikian dikatakan oleh Utusan Khusus Indonesia untuk ICAO, Prof Dr Ir Dwisuryo Indroyono Soesilo MSc.
Menurut Indroyono, sapaan akrab Prof Dr Ir Dwisuryo Indroyono Soesilo MSc, sejak tahun 1962 sampai 2001 Indonesia berhasil menjadi anggota Dewan ICAO. Pada pemilihan tahun 1998 Indonesia berhasil memenangkan pemilihan. Setelah itu, di era Reformasi, Indonesia selalu kalah dalam pemilihan Anggota Dewan ICAO.
“Ternyata ketokohan seseorang sangat berpengaruh. Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto berperan penting dalam mendudukkan wakil-wakil Indonesia di Dewan ICAO. Kesuksesan ini terhenti saat terjadi krisis tahun 1998 karena tidak ada lagi ketokohan,” papar Indroyono kepada Gontornews.com.
Karena itu pada pemilihan Anggota Dewan ICAO tahun 2001, 2007, 2010, dan 2013 Indonesia kalah dalam pemilihan Anggota Dewan ICAO. Sedangkan pada tahun 2004 Indonesia tidak maju dalam pemilihan.
Lalu bagaimana peluang dalam pemilihan tahun ini? Apakah ketokohan Presiden Jokowi mampu mendudukkan wakil Indonesia sebagai Anggota Dewan ICAO? Tapi yang jelas, seperti dikatakan Indroyono, Presiden Jokowi sangat mendukung pencalonan Utusan Khususnya sebagai Anggota Dewan ICAO. “Dalam rapat kabinet terbatas soal pariwisata, misalnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk menyukseskan wakil Indonesia dalam pemilihan Anggota Dewan ICAO,” terang Indroyono.
Begitu juga dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman sangat mendukung pencalonan ini.
Hal senada dikatakan Direktur Operasional Garuda Indonesia Kapten Novianto Herupratomo. Menurutnya, kampanye Indonesia untuk menjadi Anggota Dewan ICAO sangat berbeda dibandingkan tiga tahun lalu. “Tahun ini pemerintah sangat serius,” ujarnya.
“Kami dari maskapai penerbangan nasional tentu sangat mendukung upaya Kementerian Perhubungan untuk menjadi anggota dewan ICAO,” kata Novianto kepada wartawan di sela-sela pertemuan para Menteri Perhubungan dari negara-negara berkembang di Bali, beberapa waktu lalu.
Sementara itu Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan M Alwi yakin, sosok Indroyono yang mempunyai pengalaman di dunia internasional akan mampu memperoleh dukungan negara-negara sahabat dalam pencalonan Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO. “Saya yakin, leadership Pak Indroyono yang pernah memimpin lembaga dunia FAO akan mampu meyakinkan negara-negara sahabat dalam mendukung kita,” papar Alwi kepada wartawan. [Rusdiono Mukri]