Suriah, Gontornews — Sebanyak 50 ribu warga sipil Suriah terus melarikan diri dari peperangan yang terjadi di dua wilayah berbeda. Sebanyak 20 ribu orang dari Ghouta Timur, daerah pinggiran Damaskus, dan 30 ribu lainnya dari Afrin, wilayah utara Suriah yang berbatasan dengan Turki.
Selain itu, korban tewas juga terus meningkat saat pasukan Assad mengepung Ghouta Timur dan pasukan Turki di Afrin mengintensifkan operasi militer.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan, sebanyak 46 warga sipil di Distrik Kafr Batna, Ghouta Timur tewas, termasuk setidaknya enam anak dalam serangan udara pada Jumat 16/3) pagi.
“Sebanyak 20 ribu orang di wilayah itu telah meninggalkan rumah mereka, dengan banyak orang masih menunggu untuk dibawa ke zona aman,” ungkap SOHR seperti dikutip Aljazeera.
Selain itu, Alan Fisher dari Aljazeera yang melaporkan dari Gaziantep di negara tetangga Turki, mengatakan eksodus di Ghouta Timur diperkirakan terjadi setelah pasukan Suriah berhasil memotong pasokan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Iran dan Turki yang bertemu di ibukota Kazakhstan, Astana, mengadakan perundingan mengenai perang saudaradi Suriah. Agenda pada pertemuan hari Jumat itu mencakup soal menjaga keamanan di zona de-eskalasi yang telah ditetapkan serta masalah politik dan kemanusiaan. Tahap pembicaraan berikutnya diperkirakan terjadi pada pertengahan Mei mendatang. [Devi Lusianawati]