Cirebon, Gontornews – Pesantren Bina Insan Mulia menyelenggarakan Sekolah Pendidikan Politik (SPP) bagi calon anggota legislatif yang berlatar belakang alumni Al-Azhar Mesir dan kader Nahdhiyyin di Aula Bina Insan Mulia, Cirebon, 23-25 Februari 2018.
Direktur SPP Bina Insan Mulia, Dr Ubaydillah Anwar menuturkan bahwa program pendidikan yang diadakan SPP Bina Insan Mulia ini diperuntukkan bagi pembekalan alumni pesantren di seluruh Indonesia yang menjadi calon anggota legislatif 2019 terlepas apapun partainya.
“Kami tidak berafiliasi pada partai manapun sebab konsentrasi kami adalah bagaimana mendorong alumni pesantren di Nusantara yang telah memiliki modal sosial dan finansial untuk ikut dalam pertarungan politik 2019 guna mempercepat perubahan Indonesia menuju perbaikan yang signifikan,” kata Ubaydillah kepada Gontornews.
Sementara itu Pimpinan Ponpes Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli, selaku penggagas dan pendiri SPP menyebut program ini sebagai respon yang tepat bagi para alumni pesantren di Nusantara untuk berjihad melalui jalur konstitusional.
“Santri memiliki saham yang sangat besar pada kemerdekaan Indonesia, lalu kenapa setelah Indonesia merdeka santri seolah-olah termarjinalkan? Santri harus ambil peranan untuk mengisi kemerdekaan ini,” kata KH Imam Jazuli.
“Kalau ingin Indonesia berubah, caranya adalah menjadi bagian dari sistem perubahan, bukan mengeluh. Santri dididik untuk memberi solusi atas problem masyarakat, bukan mengeluh apalagi suka mengeluh di media sosial. Santri harus hadir dengan jawaban terhadap persoalan zaman,” tambah KH Imam Jazuli.
Menurut informasi yang diperoleh Gontornews, SPP periode pertama ini menghadirkan sejumlah peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Aceh, Palembang, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, Pekalongan, Surabaya, Jakarta, Bandung. Tidak hanya itu, peserta yang hadir juga berasal dari sejumlah partai peserta pemilu 2019 . [Mohamad Deny Irawan]