Pemalang, Gontornews β Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh NU (Lazisnu) memprediksi bahwa penerimaan zakat, infak dan shodaqoh dari warga Nahdhiyyin mencapai Rp 50 miliar tidap bulannya. Perhitungan ini dihasilkan berdasar pada angka shodaqoh sebesar Rp 1.000 yang dikeluarkan tiap warga Nahdhiyyin yang jumlahnya mencapai kurang lebih 50 juta jiwa di seluruh Indonesia.
Menurut Sekretaris NU Care-Lazisnu, Zainuddin, pengelolaan dana secara profesional serta pemaksimalan seluruh elemen kekuatan NU dari tingkat rating di desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi hingga luar negeri merupakan modal utama untuk memenuhi target penerimaan Rp 50 miliar per bulan.
βDengan dipagari UU No 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, lembaga seperti NU Care-Lazisnu ini dituntut untuk dikelola secara profesional, akuntabel, transparan dan bisa dipertanggungjawabnkan. Apabila tidak, ada ancaman hukum yang menanti,β ugkap Zaenuddin saat menjadi narasumber dalam acara halaqoh Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Comal bersama NU Care-Lazisnu Jawa Tengah di kantor MWC NU Comal, Pemalang, Ahad (11/2)
Zainuddin menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah fokus dalam penerimaan serta peningkatan angka penerimaan ZIS. Zainuddin, sebagaimana dilansir Nu Online, menyebut bahwa penerimaan ZIS sepanjang tahun 2017 telah mencapai Rp 200 miliar.
Pelaksanaan halaqoh ini dilakukan bersamaan dengan acara pelantikan pengurus MWCNU, pimpinan anak cabang (PAC) GP Ansor, serta PAC Ikatan Pelajar dan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPNU & IPPNU) di Comal, Pemalang. [Mohamad Deny Irawan]