Istanbul, Gontornews – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Istanbul menyatakan, mahasiswa asal Indonesia tak ada yang menjadi korban tragedy bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Ataturk, Selasa (28/6) malam.
Insiden yang menewaskan 38 orang dan melukai 88 lainnya itu terjadi di tiga titik: terminal keberangkatan internasional, terminal kedatangan internasional dan area parkir.
Menurut media setempat, sempat terjadi baku tembak antara polisi dengan pelaku yang menerobos lewat pintu kedatangan saat mendekati mesin pindai X-Ray sebelum insiden bom bunuh diri tersebut. Meski demikian, belum dapat dipastikan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas insiden ini.
Akibat insiden ini, sejumlah penerbangan baik domestik maupun internasional dibatalkan dan akses menuju/dari bandara ditutup sementara. Untuk kedatangan, Pemerintah Turki mengalihkan ke Bandara Sabiha Gohcen di Istanbul bagian Asia maupun Ankara.
Sementara itu, sejumlah pelajar asal Indonesia tidak menjadi korban dalam insiden ini. Presiden PPI Istanbul, Azwir Nazar, mengatakan kondisi pelajar/mahasiswa Indonesia saat terjadinya insiden sedang memasuki masa liburan sehingga banyak mahasiswa yang pulang liburan dan mudik lebaran ke Indonesia.
“Saat terjadi bom, Alhamdulillah, info yang kami himpun, teman-teman sudah di pesawat baik yang menggunakan Royal Jordan maupun Qatar Airlines,†ungkap Azwir dalam rilis PPI Istanbul, Rabu (29/6).
“Sementara 2 pelajar yang menuju bandara tertahan di durak (stasiun) Yeni Bosna, sekitar 2 stasiun sebelum bandara. Karena metro bawah tanah menuju airport ditutup, penerbangannya di batalkan,†tambahnya.
Azwir juga menambahkan, sejauh ini belum ada informasi tambahan terkait ada atau tidaknya korban dari pelajar Indonesia maupun WNI.
“Mohon doa, semoga teman-teman kita aman dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,†harapnya mengakhiri. [Mohamad Deny Irawan/Rus]