Manila, Gontornews — Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku memiliki kelainan neuromusukler kronis yang menyebabkan salah satu kelopak matanya terkulai. Duterte menyebut bahwa kelainan yang disebut myasthenia gravis ini tidak memiliki obat, namun dengan perawatan yang tepat, gejala kelainan tersebut bisa diringankan.
“Ini adalah kerusakan saraf,” kata Duterte dalam pidatonya di tengah kerumunan masyarakat di Manila, Ahad (6/10).
Duterte memang dikenal sebagai sosok pemimpin yang kerap berpidato dalam waktu yang panjang dan memiliki jadwal yang sibuk. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, Duterte “menghilang” dari peredaran sehingga menimbulkan desas-desus bahwa kesehatannya menurun. Akan tetapi, pemerintah kerap kali membantah desas-desus tersebut.
Selain mengalami myasthenia gravis, Duterte juga diketahui memiliki masalah di punggung, migrain hingga penyakit Barrett’s oesophagus yang mengganggu tenggorokannya. Duterte juga mengalami penyakit Buerger yang menjadikan kaki dan tangannya sakit serta wajah pucat akibat pembengkakan atau peradangan pembuluh darah di tangan dan kakinya.
Oktober lalu, Duterte menjalani kolonoskopi, prosedur pemeriksaan rektum dan usus bagian bawah yang dilaksanakan setiap tahun.
Konstitusi Filipina mengamanatkan bahwa masyarakat harus mengetahui keadaan kesehatan Presiden jika ia menderita penyakti serius. Jika Duterte meninggal dunia, maka Wakil Presiden Leni Robredo yang berhak menggantikannya sebagai Presiden Filipina. [Mohamad Deny Irawan]