Beirut, Gontornews — Komando Angkatan Darat Lebanon mengumumkan, 31 tentara terluka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di kota Tripoli, Lebanon bagian utara.
Arabnews.com melansir, orang-orang turun ke jalan di Tripoli, pinggiran selatan Beirut Dahye dan di Bekaa, untuk memprotes penguncian guna menghentikan penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Lebanon yang telah diperpanjang hingga 8 Februari.
“Tentara terluka setelah diserang oleh pengunjuk rasa dengan batu, bom molotov, dan petasan. Kendaraan dan perlengkapan militer juga telah rusak. Lima orang telah ditangkap karena menyebabkan kerusakan pada properti publik dan pribadi, serta menghasut kerusuhan dan penyerangan terhadap pasukan keamanan.”
Pada Rabu (27/1) pagi, pengemudi van yang dilarang bekerja karena lockdown saat ini menutup jalan utama strategis Dahr Al-Baydar yang menghubungkan Beirut dan Bekaa.
Menurut media Lebanon, protes ini bermotif politik.
Protes juga bertepatan dengan kampanye di media sosial melawan Presiden Lebanon Michel Aoun, yang sebagian besar diluncurkan oleh pendukung Ketua Parlemen Nabih Berri.
Kampanye tersebut muncul sebagai tanggapan atas tweet pejabat Free Patriotic Movement dan mantan menteri Mario Aoun: “Tidak ada yang bisa menghilangkan fenomena Michel Aoun dan kami akan memperpanjang masa jabatan presidennya.”
Tweet-nya merupakan tanggapan atas seruan dari berbagai partai politik agar dilakukan pemilihan lebih awal.
Masalah pembentukan pemerintahan telah berubah menjadi dilema politik karena hilangnya kepercayaan di antara para pemimpin politik yang dituduh lebih mengutamakan kepentingan pribadi.
Saad Hariri yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri diinstruksikan untuk membentuk pemerintahan baru pada 22 Oktober, tetapi tidak ada kemajuan yang dicapai. Sementara Aoun menentang kabinet yang diusulkan oleh Hariri yang terdiri dari 18 menteri.
Aoun sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa memilih calon menteri bukan hak eksklusif calon perdana menteri, berdasarkan dua pasal dalam konstitusi. Ia menambahkan bahwa presiden memiliki hak konstitusional untuk menyetujui seluruh calon yang diajukan.
Dalam sebuah tweet pada hari Rabu, Hariri menyatakan keprihatinan karena ada yang memanfaatkan penderitaan rakyat Lebanon dan kondisi kehidupan yang sulit untuk menyampaikan pesan politik melalui aksi protes.
Anggota parlemen Anwar Al-Khalil dalam sebuah tweet mengatakan bahwa Aoun bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Lebanon yang 60 persen berada di bawah garis kemiskinan. “Sementara satu-satunya hal yang Anda pedulikan ialah mempertahankan kursi kepresidenan untuk diwariskan kepada putra Anda.”
Dia juga menuduh presiden “mendorong Hariri untuk mengundurkan diri karena gagal memenuhi tugas membentuk kabinet.” []