Riyadh, Gontornews — Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Dr. Yousef Al-Othaimeen telah mendesak strategi jangka pendek, menengah dan panjang yang lebih efisien untuk membangun kapasitas produksi pangan negara-negara anggota OKI.
Arabnews.com melansir, Al-Othaimeen mengajukan banding dalam pidatonya di Pertemuan Keempat Majelis Umum Organisasi Islam untuk Ketahanan Pangan, yang diadakan secara virtual di bawah kepemimpinan Kazakhstan pada 8-9 September.
Dalam pidato yang dibacakan atas namanya oleh Asisten Sekretaris Jenderal Bidang Perekonomian Dr. Ahmad Kawesa Sengendo, Al-Othaimeen memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 telah “berdampak serius” pada sistem pangan di negara-negara anggota.
Namun, ia menambahkan bahwa anggota OKI dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan strategi proaktif untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan lebih fokus pada produksi komoditas pangan esensial.
Al-Othaimeen menekankan perlunya mendukung negara-negara OKI dalam mencapai swasembada produksi pangan melalui mobilisasi kapasitas teknis dan keuangan organisasi.
Sekretaris Jenderal juga mendesak sesi tersebut untuk mempertimbangkan program-program khusus demi mendukung petani pedesaan, yang di sebagian besar negara anggota OKI bertanggung jawab untuk memproduksi sebagian besar pasokan makanan.
Untuk meningkatkan produksi dan penyimpanan pangan, ia menambahkan bahwa petani pedesaan membutuhkan alat-alat penting, akses ke skema pembiayaan mikro, fasilitas penyimpanan yang lebih baik, dan keterampilan nilai tambah.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga menyampaikan pidato yang dihadiri para menteri pertanian dan ketahanan pangan dari negara-negara anggota OKI.
Organisasi Islam untuk Ketahanan Pangan didirikan pada tahun 2016 sebagai lembaga khusus OKI yang menangani pertanian, pembangunan pedesaan, dan ketahanan pangan. []