Al-Mukalla, Gontornews — Puluhan milisi Houthi tewas dalam serangkaian serangan udara yang diluncurkan oleh “Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi di Yaman” di tengah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pemberontak di Provinsi Marib dan Hajjah.
Pesawat-pesawat tempur koalisi menyerang konvoi militer Houthi di distrik Abes utara ketika kendaraan berusaha mencapai medan perang di Provinsi Hajjah, kata media setempat dirilis Arabnews.com.
Seorang komandan lapangan Houthi termasuk di antara yang tewas, sementara serangan udara juga menghancurkan pasokan militer dan membuka jalan bagi pasukan pemerintah untuk memukul mundur serangan oleh milisi yang didukung Iran.
Koalisi pada hari Rabu (2/3) mengatakan bahwa 18 serangan udara dalam 24 jam terakhir menghancurkan 12 kendaraan militer Houthi dan menewaskan sejumlah besar pejuang pemberontak di Provinsi Hajjah.
Sementara itu, badan amal medis internasional Medecins sans Frontieres (MSF) pada hari Rabu mengumumkan akan menarik stafnya dan menangguhkan kegiatannya di distrik Hajjah yang dikuasai Houthi, dengan alasan masalah keamanan.
“MSF mengambil keputusan untuk menarik stafnya dan menghentikan sementara kegiatannya di rumah sakit Abes, di Provinsi Hajjah pada 1 Maret 2022, sementara kami sedang bernegosiasi dengan pihak berwenang untuk memastikan keselamatan dan keamanan staf dan pasien kami,” tulis pernyataan organisasi itu di Twitter.
Secara terpisah, Houthi pada hari Rabu mengkritik Dewan Keamanan PBB atas keputusannya untuk memperpanjang embargo senjata terhadap milisi yang didukung Iran dan melabelinya sebagai organisasi teroris.
Hisham Sharaf, menteri luar negeri Houthi, menyebut keputusan itu “provokatif.”
Pada hari Senin, Dewan Keamanan menyetujui resolusi yang memperbarui embargo senjata terhadap Houthi, merujuk pada gerakan itu untuk pertama kalinya sebagai “kelompok teroris.”
Di Aden, ibukota sementara Yaman, pemerintah negara yang diakui secara internasional memuji keputusan PBB dan deskripsinya tentang Houthi sebagai teroris, dengan mengatakan bahwa blokade akan mengekang kegiatan destabilisasi milisi di Laut Merah dan menghalangi inisiatif perdamaian.
“Resolusi ini akan membantu mengurangi ancaman Houthi terhadap keselamatan dan keamanan jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden, dan ini merupakan langkah positif untuk menekan Houthi agar meninggalkan jalur perang dan kembali ke jalur perdamaian,” kata kata pemerintah Yaman di Twitter.
Utusan PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan pada hari Rabu bahwa ia telah bertemu dengan pejabat Yaman dan Saudi, utusan AS untuk Yaman dan duta besar untuk lima anggota tetap PBB demi mendorong pihak Yaman yang bertikai ke dalam diskusi yang lebih konstruktif dengan tujuan mencapai gencatan senjata dan penyelesaian damai untuk mengakhiri perang.
Grundberg berterima kasih kepada Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi karena mendukung upayanya untuk mencapai kesepakatan di Yaman.[]