Valetta, Gontornews — Hampir separuh anggota polisi lalu lintas (polantas) ditangkap oleh kepolisian Malta, Selasa (12/2). Penangkapan yang dilakukan menyusul adanya laporan bahwa para petugas polantas melakukan pengajuan jadwal lembur fiktif yang tidak pernah mereka lakukan.
Perdana Menteri Malta, Robert Abela, mengapresiasi seraya mendukung langkah pihak kepolisian untuk menangani isu pelanggaran integritas ini.
β(Langkah) ini menegaskan bahwa kita memiliki pasukan kepolisian yang berfungsi dengan baik. Jika hasil investigasi membawa mereka ke pengadilan ataupun tindakan indispliner, maka hal itulah yang akan terjadi,β kata PM Abela kepada Reuters.
Secara total, ada 30 unit polantas, dengan masing-masing 50 petugas per unit, yang diperiksa oleh Unit Kejahatan Ekonomi Kepolisian Malta. Mereka dituduh mengajukan ratusan jam lembur yang tidak mereka lakukan selama periode tiga tahun ke belakang.
Selain pengajuan lembur fiktif, beberapa anggota polantas juga menyalahgunakan penggunaan bahan bakar demi kepentingan pribadi.
Sumber-sumber kepolisian Malta mengabarkan bahwa eks-polantas yang masuk satuan kepolisian lain kembali ditugaskan ke posisi sebelumnya untuk menjaga alur lalu lintas pada Selasa pagi.
Malta merupakan negara terkecil di Uni Eropa. Mereka diguncang dengan tuduhan korupsi, nepotisme dan penyalahgunaan keuangan negara antara elit politik maupun pebisnis.
PM Abela sendiri dilantik sebagai Perdana Menteri setelah PM sebelumnya mengundurkan diri akibat investigasi pembunuhan jurnalis antikorupsi, Daphne Caruana Galizia. [Mohamad Deny Irawan]