Jakarta, Gontornews — Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) mengadakan pembinaan, pengarahan dan pengajian bulanan untuk seluruh penerima beasiswa ASFA. Kegiatan ini diikuti oleh 1080 orang dari jenjang pelajar, santri, mahasiswa program S1-S3 di universitas dalam dan luar negeri.
Pertemuan melalui zoom yang digelar pada 1 Desember 2023 dibuka secara langsung oleh Ketua Yayasan ASFA Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, dihadiri oleh pengurus Lazis ASFA: Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, MH., Irjen Pol (Purn) Drs. Nur Windiyanto, KH. Anang Rikza, MA., Ph.D., H. Muchlis Hasyim, KH. Anizar Masyhadi, MA., H. Buyung Wijaya, SE., H. Pangeran Arsyad, Lc. dan tim Lazis ASFA lainnya.
Pertemuan rutin bulanan seluruh penerima beasiswa diisi oleh para ulama, pakar, akademisi dan cendikiawan dalam rangka memberikan pengarahan dan pembinaan terkait nilai-nilai kebangsaan dan keummatan. Mereka juga dibekali dengan ilmu, pengetahuan dan tambahan wawasan; tafsir, hadits, falsafah kehidupan, kesungguhan dalam belajar, pengabdian masyarakat, keikhlasan, perjuangan, islamic world view dan lain sebagainya.
Selain pertemuan bulanan, Lazis ASFA juga mengadakan pembinaan melalui pertemuan dwi mingguan offline dan online sesuai klaster perguruan tinggi atau sekolah/pesantren tempat mereka belajar atau jenjang studi. Hal demikian agar benar-benar tercapai tujuan Lazis ASFA dalam menyiapkan dan melahirkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045 yang berwawasan keindonesiaan dan berintegritas tinggi pada NKRI, serta untuk mengetahui dan mengarahkan secara detail tentang kondisi akademik, sikap dan _mind set_ para pelajar, santri dan mahasiswa penerima beasiswa ASFA.
Syafruddin Kambo dalam sambutannya menjelaskan, bahwa beasiswa Lazis ASFAberbasis pada penguatan lembaga, artinya bahwa penerima beasiswa setelah selesainya masa studi, diwajibkan kembali untuk memperkuat lembaganya, menjalani masa pengabdian danmengajarkan apa yang telah didapat.
Senada, H. Muchlis Hasyim menyatakan bahwa kaderisasi dalam bentuk program pendidikan dan beasiswa untuk bangsa Indonesia ini harus dilakukan secara terprogram dan terstuktur serta sebarannya harus mampu menjangkau sekolah, pesantren dan lembaga swasta yang memiliki keterbatasan funding atau akses.
Hingga kini, penerima beasiswa Lazis ASFA tersebar di lebih dari 25 pesantren/sekolah dan 53 perguruan tinggi di dalam dan luar negeri antara lain di Universitas; Al-Azhar Kairo, Ummul Quro Mekkah, IIU Malaysia, Liverpol Inggris, Az-Zaituna Tunis, UGM Jogjakarta, Istanbul University, UI Jakarta, Unhas Makassar, Univ. Islam Kalsel, Muhammadiyah Kalsel, Sarimulya Banjarmasin Kalsel, Unggulan Kalsel, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMY Yogyakarta, Unpad Bandung, Unibraw Malang, Unisula Semarang, Unida Gontor, Ma’had Aly Termas Pacitan, Ma’had Aly Tebuireng Jombang dan lain sebagainya. []