Bratislava, Gontornews–Slovakia mengesahkan undang-undang yang secara efektif membendung Islam mendapatkan status resmi sebagai agama yang diakui Negara. Peraturan ini wujud sikap anti-Muslim yang ditunjukkan Slovakia dan seluruh Uni Eropa.
Bekas negara komunis tersebut menentang keras upaya Uni Eropa untuk mengatasi masuknya migran terutama Muslim ke Eropa sejak 2015. Pemerintah Perdana Menteri Robert Fico telah mengatakan Islam tidak memiliki tempat di Slovakia.
Peraturan tersebut akan membuat lebih sulit Islam menjadi agama yang diakui disana. Data statistic menunjukkan Islam memiliki 2.000 pengikut di Slovakia. Sementara, keberadaan masjid disana tak ada yang diakui, padahal yayasan Islam di Slovakia memperkirakan jumlahnya sekitar 5.000.
“Islamisasi dimulai dengan kebab dan itu sudah berjalan di Bratislava, mari kita menyadari apa yang bisa kita hadapi dalam lima sampai 10 tahun. Kita harus melakukan segala yang kami bisa sehingga tidak ada masjid yang dibangun di masa depan,” kata Ketua SNS Andrej Danko dikutip dari reuters (30/11).
Danko menyerukan langkah-langkah lain untuk mencegah Islam dan melarang pemakaian burqa di depan umum dan pembangunan masjid dan menara. Tindakan ini semakin memicu pesan anti-Muslim di Uni Eropa dan mendorong sentiment negative menjelang pemilihan tahun depan.
Republik Slowakia adalah negara berdaulat di Eropa Tengah pecahan Cekoslowakia. Negara yang terkurung di wilayah daratan ini berbatasan langsung dengan Polandia di utara, Ceko di barat laut, Ukraina di timur, Hongaria di selatan, dan Austria di barat daya. [Ahmad Muhajir]