Depok, Gontornews — Menjadi seorang istri serta ibu shalehah tentu merupakan harapan terbesar semua Muslimah. Sebagai sekolah pertama bagi anak-anak di rumah, seorang ibu sudah seharusnya pandai mengatur waktu, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga tercinta.
Segudang kesibukan seorang ibu sehari-hari tentunya menjadi masalah terbesar dalam memanajemen waktu. Jika melulu si ibu terlalu fokus dengan tumpukan pekerjaan rumah tangga semata, bisa jadi tugas membersamai anak-anak, khususnya dalam memberikan pendidikan al-Qur’an sejak dini akan terbengkalai dan kesempatan emas itu pun akan dengan mudah terlewati.
Lantas, bisakah seorang ibu menjadi pendidik para penghafal al-Qur’an di rumah? Menanggapi pertanyaan tersebut, Ustadzah Lia Ruslianti, ibu dari tiga anak penghafal al-Qur’an dari rumah ini pun langsung menjawabnya secara lugas, bahwa hal itu sangatlah mungkin terjadi. Asalkan si ibu dapat memanajemen waktu dalam rutinitas kesehariannya dengan baik dan benar.
Kepada Gontornews.com, Ustadzah Lia juga menjelaskan bahwa dirinya yang juga seorang wanita karir dan harus bekerja di luar rumah, memiliki prinsip bahwa sebagai seorang ibu dirinya harus dapat mengajarkan al-Qur’an terutama kepada orang terdekat, khususnya adalah anak-anak kita sendiri.
Kenapa harus mengajarkan al-Qur’an? Jawabnya karena Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” HR. Bukhori. Hadits ini yang menjadi penyemangat kita sebagai ibu agar tergerak mengajarkannya terutama kepada anak sendiri.
“Ini menjadi poin utama bagi saya pribadi, yang meski kita tidak sempurna, tapi disitu kita harus mau terus belajar al-Qur’an dan menghafalkannya untuk diri sendiri,” terang Co Founder Metode TES (Tilawah Evaluasi Sederhana) itu. Meski hanya mengajarkan huruf hijaiyah ke anak, tambahnya, maka ajarkanlah! Seiring dengan itu, kita pun juga harus terus belajar dan membersamai al-Quran. Jadi siklus belajar dan mengajarkan al-Quran terus kita jalani.
Seorang ibu, saran perempuan yang biasa disapa Teh Lia itu, juga sebaiknya tidak meninggalkan waktu untuk tilawah, tahfidz, dan muraja’ah al-Qur’an untuk pribadi. Gunakanlah waktu yang ada meski itu hanya lima atau bahkan satu menit saja, untuk kita berinteraksi dengan al-Qur’an. “Meski sibuk mengurus anak, tetap tidak lupa menghafal dan murajaah untuk diri sendiri,” pungkas ibu dari seorang hafidz al-Qur’an di usia 13 tahun tersebut. [Edithya Miranti]