Jakarta, Gontornews –Industri pengolahan non-migas telah menyumbang kontribusi 17,82 persen terhadap total PDB nasional pada triwulan III tahun 2016. Sektor industri juga berkontribusi dalam penumbuhan beberapa sektor, khususnya perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sehingga jika dijumlahkan kontribusi industri pengolahan non-migas bisa mencapai 30 persen. Demikian kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat jumpa pers akhir tahun 2016 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (22/12).
Tahun 2017 mendatang Menperin memproyeksikan industri pengolahan non-migas tumbuh di kisaran 5,2-5,4 persen, dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1-5,4 persen. “Pemerintah optimistis bahwa kondisi perekonomian nasional akan lebih stabil dan membaik sehingga menumbuhkan iklim investasi yang kondusif bagi sektor industri,” ungkapnya.
Kemenperin mencatat, ada empat subsektor industri yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan industri nonmigas, yaitu industri makanan dan minuman sebesar 33,61 persen, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,68 persen, industri alat angkutan sebesar 10,35 persen, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 10,05 persen.
Dari sisi ekspor pada periode Januari-November 2016, kata Airlangga, industri pengolahan nonmigas membukukan nilai sebesar USD 99,65 miliar atau memberikan kontribusi 76,3 persen terhadap ekspor nasional yang mencapai USD 130,65 miliar. “Kontribusi tersebut lebih besar daripada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 72,18 persen,” katanya.
Sedangkan dari nilai impor industri pengolahan nonmigas sebesar USD 97,98 miliar pada Januari-November 2016. Ada surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar USD 1,67 miliar. Selain itu menurut Airlangga investasi sektor industri masih menjadi motor pertumbuhan sektor industri. Di mana pada Januari-September 2016, investasi PMDN sektor industri mencapai Rp 75,41 triliun atau naik 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan investasi PMA sektor industri mencapai USD 13,09 miliar atau naik 53,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Untuk jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri, mengalami peningkatan hingga Agustus 2016 sebesar 15,54 juta orang atau naik 1,87 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” paparnya. [M Khaerul Muttaqien/Rus]