Ankara, Gontornews — Jurubicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, menyebut aksi penistaan Alquran di Swedia dan Norwegia sebagai representasi kaum barbar modern dan aksi primitif. Turki, lanjut Ibrahim, menegaskan bahwa negaranya menentang segala bentuk tindakan islamofobia.
“Tanpa malu, mereka membakar Alquran, kitab suci umat muslim, di Eropa. Mereka lantas mengklaim diri sebagai paragon akal, logika, kebebasan dan keadilan,” kata Ibraim Kalin sebagaimana dilansir Anadolu.
“Mereka menyebut siapapun yang tidak menyukai mereka dengan fanatik dan kuno. Orang barbar modern tidak mengenal batas dan memiliki pola pikir primitif,” sambungnya.
Insiden penistaan Alquran di Malmo, Swedia, terjadi pada Jumat (29/8) waktu setempat. Kelompok anti-Islam di Swedia, Stram Krus, melakukan pembakaran Alquran dalam demonstrasi yang terjadi di Rosengard yang ditinggali banyak migran.
Senada dengan Kalin, Kementerian Luar Negeri Turki juga mengecam tindakan provokatif tersebut. Bagi Turki, insiden tersebut mencoreng nilai dan budaya masyarakat Eropa. “Tindakan provokatif seperti itu merupakan pukulan berat bagi nilai dan budaya Eropa,” ungkap pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Turki.
“Tindakan tercela terhadap kitab suci kami merupakan contoh tentang sejauhmana ancaman komunitas muslim Eropa di masa mendatang,” tambah keterangan resmi tersebut.
Pihak kepolisian Swedia mengonfirmasi penangkapan tiga orang tersangka pembakar kita suci Alquran. [Mohamad Deny Irawan]