Jakarta, Gontornews — Rapat pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla mulai menunjukkan perkembangannya. Dalam rapar tersebut, Wapres mengarahkan terkait arsitektur dan desain kampus.
Harapannya, UIII akan memiliki sarana dan infrastruktur yang modern dan futuristik, dengan fasilitas teknologi dan lingkungan yang hijau.
“Harus modern dan futuristik, seperti membangun bandara saja. Jangan pakai identitas etnik tertentu. Nggak perlu pakai kubah-kubah seperti di Turki,†seru Wapres JK dalam rapat pendirian UIII di kantor Wakil Presiden, Kamis (21/7) seperti silansir dari laman wapresri.
Dengan kampus UIII, menurut Wapres, Indonesia ke depan diharapkan dapat menjadi contoh negara dengan pluralisme dan toleransi yang baik, dimana orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan belajar tentang Islam yang moderat.
“Kampus ini disiapkan untuk pemikir dan intelektual Islam yang mendunia, makanya hanya untuk S2 dan S3, post graduate saja,†pesan Wapres.
JK, sapaan akrab Wapres juga mengusulkan dibentuk dua tim atau satuan tugas, yakni tim yang bekerja membangun infrastruktur sarana fisik dan tim yang bertugas menyiapkan aspek non fisik seperti konsep visi, misi dan kurikulum pendidikan.
Kedua tim tersebut, ujar JK harus bekerja bersamaan dan paralel, sehingga diharapkan pada tahun 2018, kampus UIII tersebut sudah beroperasi dan berjalan dengan baik. Kehadiran UIII ini juga diharapkan bisa membangun akhlak bangsa yang lebih baik.
“Hasil pendidikan adalah peradaban dan akhlak yang baik,” tuturnya.
Terkait pendanaan, Menteri Agama yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam melaporkan, Kementerian Agama akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 22 miliar di tahun 2016 ini, yang diperoleh dari penghematan anggaran perjalanan dinas, rapat dan honor senilai Rp 6 miliar. Sedangkan Rp 16 miliar kekurangannya dimasukkan dalam pengajuan penambahan APBNP 2016.
Wapres mengusulkan agar dibuka penerimaan dana bantuan atau hibah dari luar negeri. Menurutnya, banyak negara yang menghargai inisiatif Indonesia mendirikan pusat kajian tentang Islam.
“Hampir semua negara sangat appreciate. Justru yang semangat itu negara-negara Barat, Amerika dan Eropa, karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar,†jelas Wapres.
Pendirian UIII tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Harapannya, Indonesia menjadi kiblat ilmu pengetahuan dan kajian Islam di dunia.
Lokasi pembangunan kampus UIII telah ditentukan bertempat di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dengan luas lahan sekitar 142 hektar. [Ahmad Muhajir/DJ]