Taiz, Gontornews — Salah satu pertukaran tawanan terbesar telah terjadi di Taiz, Yaman, antara pejuang pro-pemerintah dan pemberontak Houthi yang dimediasi oleh kepala suku setempat.
Abdullatif al-Muradi, seorang kepala suku, mengatakan Sabtu (18/6), pasukan pemerintah yang mengendalikan Taiz melepas 118 tahanan, sementara Houthi membebaskan 76.
Seorang pejabat pro-pemerintah di Taiz, seperti dirilis Al Jazeera, Ahad (19/6), membenarkan terjadinya pertukaran tawanan itu.
Kesepakatan itu berlangsung secara terpisah dengan negosiasi yang terjadi di Kuwait sejak sembilan minggu lalu untuk mengakhiri konflik yang dimulai pada Maret tahun lalu.
Seorang penduduk Taiz mengatakan, hanya beberapa jam sebelum pertukaran tahanan, para pemberontak menghujani Taiz dengan tembakan roket di beberapa titik.
Pertempuran sengit juga terjadi di Kota Kirsh, di jalan raya utama menuju Taiz dari kota pelabuhan selatan Aden, basis pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi memulai kampanye militer di Yaman pada Maret tahun lalu dengan tujuan mencegah pemberontak dan pasukan Houthi dukungan Iran, sekutu setia presiden terguling Ali Abdullah Saleh, mengambil alih kekuasaan.
Sejauh ini pemberontak Houthi dan sekutunya masih menguasai ibukota, Sana’a, dan sebagian besar dataran tinggi tengah dan utara, serta pantai Laut Merah.
Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, Kamis (16/6), mengatakan negaranya sekarang ingin memprioritaskan memerangi ISIS dan kelompok bersenjata lainnya di Yaman selama pertempuran dengan Houthi.
Kelompok-kelompok bersenjata menguat di Aden sejak pasukan yang setia kepada Hadi, yang didukung oleh koalisi Arab, mengusir pemberontak Houthi dan sekutunya dari kota itu, Juli tahun lalu. [Rusdiono Mukri]