Mojokerto, Gontornews — Ustadz Khoirul Fata Lc MPd, pengasuh Zawiyah Nuhat beserta tim pada Ramadhan 1442 H kembali berhasil menarik minat pelajar Indonesia untuk memanfaatkan liburan sekolah dengan semangat belajar mendalami ilmu Nahwu Sorof.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Zawiyah Nuhat bekerjasama dengan Pondok Pesantren Bumi Damai Daruttama, Dawarblandong, Mojokerto. Dauroh Intensifnya pun digelar sebanyak tiga gelombang. Gelombang pertama diadakan secara offline di lingkungan Ponpes Daruttama dan diikuti oleh dua belas peserta dari beberapa wilayah di Jawa Timur.
Sementara gelombang kedua dan ketiga diadakan secara online dan diikuti oleh peserta putra dan putri dari berbagai penjuru Tanah Air termasuk dari Papua dan Maluku. βAcaranya dimulai sejak 18 April 2021 untuk gelombang pertama dan berakhir pada 10 Mei 2021 untuk gelombang ketiga,β terangnya kepada Gontornews.com.
Selama enam hari para peserta mengikuti sesi materi penguasaan kaidah Nahwu Sorof yang dipadu dengan praktek membaca kitab kuning Fathul Qorib dan Bidayatul Mujtahid. Peserta pun tidak dibebani menghafal kaidah karena kaidah Nahwu Sorof telah disajikan melalui nyanyian. βSehingga ada nuansa baru dalam belajar Nahwu Sorof,β ulas Ustadz Fata, dosen Fakultas Bahasa Arab, UNIDA Gontor.
Moto Metode Al-Yusri adalah belajar Nahwu Sorof menjadi lebih menyenangkan. Ciri khas pembelajarannya yakni kaidah disajikan secara sistematis dan dikemas menggunakan lagu juga permainan. Selain itu peserta juga akan diajarkan cara menganalisa kalimat (mengiβrob) dengan detail, aplikasi kaidah untuk membaca dan menerjemahkan kitab kuning, serta aplikasi kaidah untuk insya’.
Kiprah Ustadz Khoirul Fata, alumnus Gontor Putra tahun 2004 ini sudah dimulainya sejak tahun 2017 lalu dan digelar setiap liburan santri di bulan Ramadhan.
βTujuan dauroh ini selain membekali ilmu yang dibutuhkan dalam menelaah pengetahuan agama, juga untuk mengubah mindset masyarakat bahwa mempelajari Nahwu Sorof itu tidaklah sulit,β pungkas alumnus Fakultas Bahasa Arab, Universitas Al-Azhar, Mesir itu. <Edithya Miranti>