Abyan, Gontornews — Sedikitnya 19 tentara tewas dalam serangan yang dilancarkan kelompok bersenjata Al-Qaeda di pangkalan militer di Kota Abyan, Yaman Selatan, Jumat (2/8). Serangan terjadi sehari setelah kelompok bersenjata Houthi menyerang parade militer dengan rudal balistik di Kota Aden.
Pejabat keamanan setempat menjelaskan, sejumlah pria bersenjata menyerbu pangkalan militer al-Mahfad di Provinsi Abyan selatan Yaman. Serangan terjadi selama beberapa jam sebelum akhirnya bala bantuan militer datang.
“Orang-orang bersenjata Qaeda mengambil keuntungan dari apa yang terjadi pada hari Kamis di Aden dan melancarkan serangan terhadap pangkalan al-Mahfad dan bentrok dengan tentara,” kata seorang pejabat keamanan pemerintah seperti dikutip AFP.
Ia juga menjelaskan, sesaat setelah bantuan dari pasukan koalisi datang, sebagian dari orang-orang bersenjata itu tewas dan sebagiannya lagi kabur oleh serangan udara.
Konflik terbaru di Yaman pecah pada akhir 2014, ketika kelompok Houthi, yang bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, merebut sebagian besar wilayah di negara itu, termasuk ibukota, Sana’a.
Setelah itu, pada Maret 2015 perang meningkat. Ketika itu, pasukan koalisi pimpinan Saudi-UEA melakukan intervensi terhadap kelompok-kelompok bersenjata di negar itu.
Intervensi pasukan koalisi merupakan upaya untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.
Sementara itu, Al-Qaeda yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab (AQAP), Negara Islam Irak dan kelompok bersenjata Levant (ISIL atau ISIS) dan pejuang lainnya telah berkembang dalam kekacauan perang antara pasukan pro-pemerintah dan Houthi.
Pada hari Kamis, setidaknya 47 orang tewas dalam dua serangan terpisah di kota pelabuhan selatan Aden, yang merupakan pusat pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.
Kemudian disusul oleh serangan rudal pasukan Houthi terhadap sebuah kamp militer menewaskan sedikitnya 36 orang, dan sebelumnya, bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 11 orang lainnya. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.[Devi Lusianawati]