Jenewa, Gontornews — Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian di wilayah Palestina di kancah internasional. Kali ini Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Dubes Dian Triansyah Djani memimpin sesi pertemuan mengenai prospek perdamaian antara Palestina dan Israel di Markas Besar PBB di Jenewa, Swiss, Kamis (30/6).
Dilansir dari PTRI New York, pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut dalam kerangka United Nations International Conference in Support of Israeli-Palestinian Peace (Konferensi Internasional PBB dalam Mendukung Perdamaian Israel dan Palestina), yang diselenggarakan United Nations Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (Komite Palestina).
“Pertemuan ini penting karena mendiskusikan berbagai peluang dan tantangan dalam mendorong perdamaian antara Palestina dan Israel, termasuk berbagai contoh dalam penyelesaian konflik internasional lainnya serta langkah selanjutnya,” tutur Dubes Djani.
Ia menjelaskan, konflik Palestina dan Israel yang berawal dari pendudukan wilayah Palestina oleh Israel telah berlangsung terlalu lama. Ia mengajak dunia internasional selalu aktif mengupayakan perdamaian dan mencari berbagai model penyelesaian yang bisa diterima kedua belah pihak.
“Walaupun tantangannya tidak ringan, dunia internasional harus bersatu dalam mengupayakan perdamaian,” tambah Dubes Djani yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Palestina PBB.
Konferensi Internasional tersebut merupakan salah satu kegiatan Komite Palestina dalam menggalang dukungan internasional terhadap rakyat Palestina, dan dihadiri delegasi negara-negara anggota PBB di Jenewa, wakil pemerintah Palestina, akademisi, LSM, dan media, dari Palestina, Israel, dan negara-negara Timur Tengah.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh pelaku perundingan Madrid, Oslo, dan Arab Peace Initiative, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah panjang perundingan damai Palestina dan Israel.
Salah satu isu yang dibahas dalam sesi pertemuan yang dipimpin Indonesia adalah peran organisasi non-pemerintah (track 2) dalam mendukung upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah dan organisasi internasional antarpemerintah.
“Semua pihak harus memainkan peran dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel, sesuai kapasitas masing-masing, antara lain melalui penyaluran bantuan kemanusiaan atau pendidikan. Banyak organisasi nonpemerintah kita yang memiliki hubungan baik dengan berbagai kalangan dunia, dan dapat menyebarkan pesan perdamaian antara Palestina dan Israel,” kata Dubes Djani.
Organisasi nonpemerintah seperti di Indonesia, menurutnya memiliki kapasitas untuk memainkan peran kunci.
Hal ini juga dapat memperkuat serangkaian kegiatan Pemerintah RI dalam mendukung Palestina, yang momentumnya terus diperkuat melalui Konferensi Luar Biasa OKI mengenai Palestina di Jakarta, Maret 2016, dan partisipasi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pada Paris Conference, di Paris, Juni 2016. [Ahmad Muhajir/Rus]