New York, Gontornews — Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah melakukan penyiksaan di penjara-penjara rahasia di seluruh Suriah saat perang sipil di negara itu berlangsung.
Dalam sebuah laporan panjang, New York Times menemukan fakta bahwa jumlah tahanan di negara itu masih terus meningkat, meskipun militer Assad menang dalam konflik berdarah itu.
Dalam laporan itu, beberapa orang yang selamat berbagi kesaksian mengerikan tentang bagaimana mereka ditangkap dan disiksa di sejumlah fasilitas penjara yang dikelola oleh intelijen Suriah.
Para penyintas hanya segelintir dari ratusan ribu orang yang diyakini telah melewati sistem penjara rahasia sejak pemberontakan Suriah dimulai pada tahun 2011.
Memo yang dikirim ke kepala intelijen militer Suriah, dan diperoleh oleh New York Times, melaporkan kematian mereka yang dipenjara. Pejabat pemerintah memerintahkan tindakan keras dan penyiksaan kepada para tahanan politik itu.
Tak cuma itu, mereka mendiskusikan kematian dalam tahanan, lapor Times.
“Memo itu ditandatangani oleh para pejabat keamanan puncak, termasuk anggota Komite Manajemen Krisis Pusat, yang melapor langsung kepada Tuan al-Assad,” lapor Times.
Jumlah pasti warga sipil yang ditahan di penjara-penjara ini tidak diketahui, tetapi sekitar 128.000 warga Suriah telah ditahan atau mati, menurut Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah.
Hampir 14.000 tahanan tewas akibat penyiksaan. [RM]