Vienna, Gontornews — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengingatkan, xenophobia atau ketakutan terhadap orang asing kian tumbuh di Eropa. Demikian kritik Ban atas meningkatnya pembatasan tempat aman bagi para pengungsi ke Eropa. Ia menegaskan bahwa hal itu menodai komitmen hukum internasional.
Seperti dilansir World Bulletin, Jumat (29/4), Ban tidak menyebutkan satu negarapun dalam pidatonya saat di parlemen Austria. Namun ia mengingatkan, komentarnya muncul untuk menyinggung Austria yang sudah mulai mengurangi masuknya migran.
Majelis Tinggi Austria akan menjadwalkan pembahasan Undang-Undang yang memungkinkan pihak berwenang berhenti menerima permintaan suaka di perbatasan demi menjaga ketertiban umum dan melindungi keamanan dalam negeri.
RUU juga mengamanatkan, sejak 15 November 2015, suaka sementara untuk semua migran diterapkan selama 3 tahun. Setelah itu, mereka harus meninggalkan Austria setelah pihak berwenang memastikan kondisinya di negara asal mereka aman. Jika tidak, status mereka akan diperpanjang.
Ban mengekspresikan kekhawatirannya ketika negara-negara Eropa sekarang memberlakukan kebijakan imigrasi dan pengungsi yang makin ketat. Padahal ini merupakan komitmen HAM di bawah hukum internasional dan Eropa.
“Kami memiliki moral dan hukum, kewajiban kami membantu mereka yang melarikan diri dari konflik perang, pelanggaran hak asasi manusia dan penganiayaan,” kata Ban.
“Saya kaget … xenophobia tumbuh di sini dan di luar,” tambahnya.
Austria menerima pendatang dengan beberapa pembatasan pada tahun lalu. Negeri itu menerima 90 ribu suaka tahun lalu. Sekarang negeri itu kian ketat menerima pengungsi. [Fathurroji/Rusdiono Mukri]