Jakarta, Gontornews — Anggota DPR RI Muhammad Nabil Haroen alis Gus Nabil meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap bantuan balai latihan kerja (BLK) komunitas yang diperuntukkan bagi pondok pesantren.
“BLK bisa berkelanjutan, seharusnya bisa dipantau, dipandu serta diberikan pelatihan manajemen untuk mereka lebih mandiri,” kata Gus Nabil dilansir MoeslimChoice, Senin (17/1).
Gus Nabil mengatakan dari laporan yang diterimanya, banyak bantuan BLK yang macet dan tidak berjalan maksimal.
Alasannya, pesantren diberikan bantuan BLK dalam bentuk gedung, alat kerja dan beberapa kali pelatihan.
“Idealnya dua sampai tiga tahun diberikan paket pelatihan tenaga kerja, baru dilepas. Kalau hanya diberikan pelatihan setahun, bisa jadi BLK itu belum mempunyai kemampuan manajemen yang baik,” jelas Gus Nabil.
Anggota DPR komisi IX itu mengapresiasi bantuan BLK oleh pemerintah kepada pondok pesantren. Tujuan diberikannya BLK itu untuk menciptakan tenaga kerja yang handal dari santri maupun masyarakat.
“Jika ingin berjalan baik dan sukses, perlu ditingkatkan pengawasan dan evaluasi,” kata Gus Nabil menegaskan.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, membagikan bantuan BLK ke pesantren juga harus diukur oleh pemerintah, tidak hanya asal pesantren, tetapi kultur sosial masyarakat harus dipelajari.
“Tetapi, ada beberapa pesantren yang cukup bagus, walaupun yang belum berhasil juga cukup banyak,” kata Gus Nabil.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa salah satu langkah konkret Kemnaker dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia yaitu mendirikan BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ida menjelaskan program pendirian BLK Komunitas merupakan terobosan Presiden Joko Widodo yang telah dimulai sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2020.
Kemnaker telah mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setelah dilakukan penyesuaian program dan anggaran, pada tahun 2021 Kemnaker menargetkan akan mendirikan 787 BLK. [Fathur]