Abu Dhabi, Gontornews — Pemerintaha Uni Emirat Arab (UEA) berjanji akan membalas serangan Kelompok Houthi yang menewaskan tiga warga sipil dalam ledakan tangki minyak di Abu Dhabi, Senin (17/1). UEA juga akan meminta pertanggungjawaban kelompok teroris asal Yaman itu.
Penasihat Presiden Emirat, Anwar Gargash mengutuk serangan keji yang dilakukan Houthi yang menewaskan tiga orang. “Otoritas UEA sedang berurusan dengan serangan keji Houthi terhadap beberapa instalasi sipil di Abu Dhabi,” cuitnya.
Demikian juga dengan Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed Al-Nahyan yang menggambarkan serangan itu sebagai eskalasi kriminal keji.
“Kami mengutuk penargetan milisi teroris Houthi terhadap daerah sipil dan fasilitas di tanah UEA hari ini. Penargetan berdosa ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kelompoknya telah melakukan operasi militer yang sukses terhadap situs dan instalasi penting dan sensitif milik Emirat dengan menggunakan rudal balistik dan drone.
“Kami mendesak warga sipil dan perusahaan asing untuk menjauh dari instalasi vital di UEA demi keamanan mereka sendiri,” katanya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan negaranya akan segera meminta pertanggungjawaban kelompok Houthi setelah mereka mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan itu dalam panggilan telepon dengan timpalannya dari Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed.
Sebuah benda kecil terbang dan telah terdeteksi. Kemungkinan benda itu adalah pesawat tak berawak, yang jatuh di dua daerah, “Dan mungkin itulah yang menyebabkan ledakan dan kebakaran,” ungkap kepolisian setempat dalam sebuah pernyataan.
Korban tewas dua orang Warga Negara India dan satu Warga Negara Pakistan. Mereka bekerja di Perusahaan Minyak raksasa ADNOC. Ketiganya tewas ketika tiga tangki bensin meledak di dekat fasilitas penyimpanan, sementara api juga berkobar di area konstruksi di Bandara Abu Dhabi di jantung UEA.
Selain AS, kecaman atas serangan Houthi yang menewaskan tiga orang juga datang dari Arab Saudi, Bahrain, Qatar dan Organisasi Kerjasama Islam dan semuanya mengutuk serangan teroris tersebut.
Sebelumnya, Kelompok Houthi juga telah membajak sebuah kapal milik UEA dan menyandera seluruh awak di dalamnya. Kapal Rwabee adalah “kapal kargo sipil”. Pembajakan itu disebut sebagai “eskalasi berbahaya” di rute pengiriman Laut Merah yang sibuk.
Terakhir Houthi menolak permintaan Dewan Keamanan PBB untuk pembebasan segera kapal itu, dengan mengatakan kapal itu tidak membawa mainan untuk anak-anak tetapi senjata untuk para ekstremis.[Devi]