Ankara, Gontornews — Turki mempertimbangkan penarikan duta besarnya (Dubes) dan menangguhkan hubungan diplomatiknya dengan Uni Emirat Arab.
Hurriyetdailynews.com merilis, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada 14 Agustus bahwa Turki sedang mempertimbangkan untuk menutup kedutaan besarnya di Abu Dhabi dan menangguhkan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab atas kesepakatannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
“Saya memberi perintah ke menteri luar negeri. Saya berkata, kami dapat menangguhkan hubungan diplomatik dengan pemerintah Abu Dhabi atau menarik duta besar kami karena kami mendukung rakyat Palestina. Kami tidak membiarkan Palestina dikalahkan, atau membiarkannya dikalahkan,” katanya kepada wartawan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, menuduh UEA “berpura-pura menolong pemerintahan Palestina selama bertahun-tahun.”
“Ini adalah negara yang memberi tekanan pada beberapa negara Arab terkait Palestina. Kami mengatakan dengan jelas bahwa itu mengkhianati perjuangan Palestina untuk kepentingannya,” katanya pada konferensi pers di Swiss, Jumat (14/8).
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sejarah tidak akan pernah memaafkan “perilaku munafik” UEA dalam menyetujui kesepakatan semacam itu.
“UEA, yang mencoba membuat perhitungan rahasia atas rencana AS, yang sudah mati dan tidak memiliki validitas, telah mengabaikan keinginan Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan tertulis mengenai kesepakatan yang akan mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara UEA dan Israel.
Upaya UEA untuk “menghapus” Rencana Perdamaian Arab, yang dikembangkan oleh Liga Arab di bawah kepemimpinan Arab Saudi pada 2002 dan didukung oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI), “sangat mengkhawatirkan,” kata pernyataan itu.
“Sejarah tidak akan memaafkan UEA atas perilakunya dalam membuat kesepakatan semacam itu,” tambah pernyataan itu. []