Aden, Gontornews — Pertempuran terbaru di Yaman menewaskan sedikitnya 44 orang dalam waktu 24 jam hingga Rabu (13/7), kata para pejabat militer sebagaimana dirilis arabnews.com, Kamis (14/7).
Pasukan pemerintah yang didukung Saudi bentrok dengan pemberontak Syiah Houthi dan pejuang yang setia kepada Presiden terguling Ali Abdullah Saleh dalam pertempuran di Yaman barat.
Mediator PBB, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mendarat di Bandara Sanaa pada Rabu (13/7) sore menjelang pertemuan dengan perwakilan Houthi dan Saleh.
Pekan ini, utusan PBB itu bertemu dengan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi di ibukota Saudi untuk mempersiapkan dimulainya kembali pembicaraan antara kedua belah pihak di Kuwait pada hari Jumat besok.
Seperti diketahui, Kuwait City telah menjadi tuan rumah lebih dari dua bulan perundingan yang didukung PBB, yang telah gagal membuat kemajuan nyata di Yaman.
Pembicaraan, yang bertujuan untuk mengakhiri perang yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 6.400 orang sejak Maret 2015, dihentikan pada akhir Juni lalu.
Pertempuran telah berlangsung di Yaman meskipun gencatan senjata mulai diberlakukan pada 11 April.
Pada hari Rabu pasukan pro-pemerintah merebut basis gunung dari Houthi di Nahm, sebelah timur laut Sanaa, kata juru bicara militer Abdullah Al-Shandaqi.
“Delapan loyalis dan 17 pemberontak tewas dalam pertempuran itu,†paparnya kepada AFP.
Empat tentara dan empat pemberontak juga tewas dalam pertempuran di Provinsi Marib, sebelah timur Sanaa, ketika pasukan pro-pemerintah memukul mundur upaya pemberontak untuk merebut sebuah bukit yang menghadap basis mereka, kata sumber pemerintah kepada AFP.
Lebih jauh ke utara, serangan udara koalisi terhadap konvoi pemberontak menewaskan tujuh pemberontak di Provinsi Jawf, kata militer.
Sementara di provinsi selatan yang kaya minyak, Shabwa, empat tentara tewas dalam pertempuran melawan pemberontak, kata Kolonel Motleq Jawhar, komandan infanteri di wilayah tersebut. [Rusdiono Mukri]