Manila, Gontornews— Filipina mengatakan, Beijing harus menghormati putusan pengadilan internasional yang menolak klaim Cina atas sebagian besar Laut Cina Selatan. Filipina berencana mengangkat isu ini pada pertemuan puncak regional ASEM di Mongolia.
Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag memutuskan pada hari Selasa (12/7), klaim Cina atas Laut Cina Selatan yang kaya sumberdaya dan strategis tidak memiliki dasar hukum.
Cina, yang telah memboikot kasus yang diajukan oleh Filipina, bersumpah untuk mengabaikan keputusan itu. Menurut Cina, pengadilan yang didukung PBB itu tidak memiliki jurisdiksi atas kasus ini dan menuduhkeputusan itu bias.
Beijing pada Rabu (13/7) juga mengangkat prospek konfrontasi di laut, dan mengancam untuk memberlakukan zona pertahanan udara di atas laut yang akan memberikan otoritas militer atas pesawat asing.
Pada hari Jumat besok (15/7), Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay akan menghadiri KTT dua hari Asia-Eropa, yang dikenal sebagai ASEM, di Mongolia bersama dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang.
“Menlu Yasay akan membahas dalam konteks agenda ASEM pendekatan damai Filipina dan menyerukan semua pihak untuk menghormati keputusan baru-baru ini,” kata Departemen Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.
Cina telah mengatakan pada hari Senin bahwa sengketa maritim tidak harus dimasukkan dalam agenda ASEM. Asisten Menteri Luar Negeri Cina, Kong Xuanyou, menegaskan pertemuan itu “bukan tempat yang tepat” untuk membahas masalah tersebut. [Rusdiono Mukri]