Madinah, Gontornews — Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Berita duka kabar dari Arab Saudi. Serangkaian bom bunuh diri meledak di Madinah, Qatif dan Jeddah, Senin (04/07) petang. Bom di Madinah meledak dekat Masjid Nabawi, saat waktu berbuka puasa hari ke-29. .
Menurut Aljazeera– Sedikitnya empat orang tewas dalam sebuah ledakan di dekat Masjid Nabawi di Madinah. Sejumlah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan asap hitam membumbung dari api yang tak jauh masjid yang juga tempat persemayaman jasad  Nabi Muhammad SAW.
Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan yang terjadi tersebut, sejumlah laporan menyebutkan peristiwa tersebut merupakan bom bunuh diri, laporan lainnya mengatakan itu ledakan tabung gas.
Warga Afrika Selatan, Qari Ziyaad Patel (36), tengah berada di dalam Masjid Nabawi saat ia mendengar ledakan tak lama setelah adzan Maghrib berkumandang.
Sebagian jamaah masjid mengira suara tersebut merupakan bagian dari tembakan meriam yang menjadi tradisi setempat, namun kemudian terasa goncangan hebat di tanah. “Getarannya terasa sangat kuat. Seperti gedung yang tengah diruntuhkan,” katanya kepada kantor berita AP.
Menurut BBC, setelah ledakam bom, di media sosial muncul trending topic usulan agar Saudi memindahkan makam Rasulullah SAW. Televisi Inggris ini juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran pasca bom Madinah ada 13 orang.
Serangan di Madinah ini terjadi pada hari yang sama dengan pengeboman bunuh diri di luar masjid Syiah di kota Qatif, Arab Saudi bagian timur. Di samping itu, terjadi pula pengeboman di dekat Konsulat Amerika Serikat di Jeddah.
Ledakan Qatif
Sementara itu dalam waktu yang kurang lebih bersamaan, dua ledakan terjadi di dekat sebuah masjid di bagian timur Arab Saudi, Qatif, tak jauh dari Pantai Teluk, kata penduduk setempat.
Sejumlah saksi mata menyebutkan pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya tak jauh dari sebuah masjid Syiah meski tak menyebabkan korban lain. Mereka melaporkan menemukan bagian tubuh manusia tergeletak di jalanan di dekat distrik bisnis kota tersebut.
“Jelas itu bom bunuh diri. Saya bisa melihat bagian tubuhnya,” yang hancur berkeping-keping, kata warga setempat kepada kantor berita AFP.
Sementara itu warga lainnya, Nasima Al-Sada, mengatakan “seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat masjid”.
Saksi mata ketiga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa salah satu ledakan menghancurkan sebuah mobil yang terparkir di dekat masjid, sebelum diikuti ledakan kedua beberapa menit jelang pukul 19.00 waktu setempat.
“Saat ini memasuki 10 terakhir bulan Ramadhan dan tempat-tempat itu cukup dipadati jamaah Shalat Maghrib,” kata kolumnis Saudi Gazette, Khaled Batarfi kepada Al Jazeera.
Hingga berita diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ledakan tersebut. Sebelumnya pada Senin pagi waktu setempat, dua orang petugas keamanan terluka saat seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya tak jauh dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah.
Petugas keamanan mencurigai seorang pria yang berada di dekat lapangan parkir Rumah Sakit Dr Suleiman Faqeeh, yang terletak tepat di seberang Konjen AS. Saat mereka bergerak mendekati untuk menyelidiki, “pria tersebut meledakkan diri sabuk bunuh diri di dalam lapangan parkir rumah sakit,” demikian keterangan kementerian setempat, sembari menambahkan dua petugas keamanan tersebut hanya menderita luka ringan.
Televisi, Al Arabiya menayangkan gambar-gambar kebakaran yang terjadi di lapangan parkir dan tampak setidaknya dua satuan pengaman tergeletak di sana. Pelaku meledakkan diri ketika aparat keamanan tengah berbuka puasa, lapor televisi Al-Arabiya. Sejauh ini otorita Arab Saudi belum memberikan keterangan apapun tentang peristiwa ini. Pihak berwenang juga belum memberikan rincian korban. [Dedi Junaedi]