Pisa, Gontornews –- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh periset asal Institute of Life Sciences dan University of Pisa, Italia menunjukkan bahwa tanaman transgenik tidak sepenuhnya berbahaya.
Sebelumnya, sejumlah peneliti sempat mempertanyakan risiko yang ditimbulkan dari penananaman tumbuhan transgenik. Tanaman transgenik sendiri merupakan tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman berbeda atau makhluk hidup lainnya. Biasanya, tanaman transgenik ‘disusupi’ gen bakteri atau gen lain yang bukan kerabatnya.
Penelitian yang diterbitkan oleh Scientific reports tersebut menemukan bahwa tanaman trasgenik dapat menghasilkan hasil panen yang lebih baik. Tanaman transgenik yang banyak dikembangkan yaitu jagung. Jagung transgenik disebut berhasil meningkatkan hasil panen 5,6 – 24,5% dibandingkan varietas jagung non-transgenik.
Terlebih, jagung transgenik yang mereka teliti disebut juga memiliki kandungan mikotoksin yang lebih rendah. Mikotoksin sendiri merupakan racun atau toksin yang dihasilkan dari proses metabolisme sekunder tanaman sehingga dapat mempengaruhi perubahan fisiologis abnormal pada manusia dan hewan.
Beberapa penelitian tentang Genetically modified organism (GMO) di Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan bahwa jagung transgenik memilliki kandungan mikotoksin yang tinggi. Namun, penelitian asal Pisa tersebut membutkikan kebalikannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Elissa Pallegrino, Stefano Bedini, Marco Nuti dan Laura Ercoly tersebut menemukan bahwa GMO tidak saja memiliki risiko negatif terhadap manusia tapi juga memiliki sisi positif. Jagung GM secara substansial memiliki sedikit mikotoksin untuk mengurangi risiko kerusakan tanaman akibat serangga.
“Kesimpulan tegas yang kami hasilkan adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap makanan yang diproduksi dengan tanamanan rekayasa genetika,” kata penelitian berjudul Impact of genetically engineered maize agronomic, environmental and toxicological traits: a meta-analysis on 21 years of field data.
Sebelumnya, tanaman trasgenik disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap ketidakmampuan hama target untuk menganalisa mangsanya hingga mati. Secara umum, tanaman transgenik sering dianggap sebagai ancaman tehadap keankaan hayati, terutama pada tanaman liar yang sudah terancam punah. Jadi, bebarhayakan tanaman transgenik itu? [Mohamad Deny Irawan]