Kairo, Gontornews — Pemerintah Mesir mengizinkan sejumlah masjid-masjid besar untuk mengadakan Shalat Jumat mulai 28 Agustus mendatang. Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, meminta setiap pengelola masjid untuk mematuhi aturan protokol kesehatan saat shalat Jumat berjamaah kembali diizinkan.
Secara teknis, Madbouly menyampaikan pelaksanaan khutbah dilakukan dalam rentang waktu maksimal 10 menit. Pemerintah juga mewajibkan seluruh jamaah untuk menggunakan masker, menjaga jarak sosial dan membawa sajadah pribadi.
Lebih lanjut, pemerintah Mesir hanya memperbolehkan masjid-masjid besar dengan Imam yang terakreditasi oleh Kementerian Wakaf Agama untuk menyelenggarakan shalat Jumat. Pemerintah, sebut Ahram Online, akan menindak masjid yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan.
Pemerintah Mesir, lanjut Madbouly, baru mengizinkan kembali pembukaan masjid pada akhir Juni sejak memberlakukan penguncian wilayah pada Maret.
Saat ini, Mesir mengonfirmasi 96.753 kasus Covid-19 dengan 5.184 kematian sejak kasus pertama Covid-19 terkonfiramasi 14 Februari silam. Meski demikian, Pemerintah Mesir mengonfirmasi tren penurunan infeksi Covid-19 dalam dua hari terakhir.
Selain masjid, pemerintah mulai mengkaji wacana pembukaan kembali taman bermain dengan pengurangan 50 persen pengunjung. Pemerintah juga mengkaji pembukaan kembali kebun binatang, taman hiburan serta ruang terbuka.
Sedangkan untuk restoran dan kafe, pemerintah Mesir mulai memperanjang masa jam operasional hingga pukul 12 malam. Untuk mal atau pusat perbelanjaan, Mesir mengizinkan waktu tutup pada pukul 10 malam. Para pengunjung pun dibatasi untuk 50 persen saja. [Mohamad Deny Irawan]